Viral di Media Sosial

Adegan Dewasa Dosen dan Mahasiswi Bikin Heboh Jagat Medsos, Diduga Direkam di Daerah Jabar

Kemunculan video porno di media sosial twitter tersebut membuat netizen kaget.

Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Istimewa
Ilustrasi wanita berhubungan suami istri 

Sebelumnya, publik Jawa Barat tepatnya di Tasikmalaya beberapa waktu lalu dihebohkan aksi pasangan suami istri (pasutri) yang berhubungan badan dengan 'dikarciskan' Rp 5.000 per anak di Tasikmalaya, sehingga menjadi berita viral di grup-grup WhatsApp (WA) dan media sosial setelah diunggah Tribun Jabar. 

Beragam hujatan disampaikan netizen pada pasutri yang dianggap cacat moral tersebut.

"Gila.... Pingin banyak uang dgn cara haram. Mau dikemanain masa depan anak-anak kita. Tolong dihukum yg setimpal," kata Assyifaa Sadina, seorang netizen yang memberikan komentar di artikel yang ditayangkan Tribun Jabar,  Selasa (18/6/2019).

"Parah meracuni anak2 di bawah umur seperti itu,"  kata Andrian, netizen lainnya.

Seperti diberitakan, warga Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya resah oleh kelakuan pasangan suami istri (pasutri) ES (24) dan LA (24).

Pasalnya, pasangan suami istri itu sengaja mempertontonkan adegan ranjang kepada sejumlah bocah yang berada di sekitar rumahnya.

Ironisnya kejadian itu berlangsung beberapa kali, bahkan terjadi pula di bulan Ramadan.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan kelakuan tidak pantas pasutri itu diketahui setelah seorang anak menceritakan kejadian kepada seorang guru ngaji di kampung itu.

"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan ada adegan suami istri yang dipertontonkan pada anak-anak.

Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinanto saat ditemui, Selasa (18/6/2019).

Menurut Ato Rinanto, ada sekitar tujuh orang anak yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar yang menjadi korban perilaku seks menyimpang pasutri tersebut.

"Anak-anak yang menonton berusia antara 12 dan 13 tahun, masih duduk di kelas 6 sekolah dasar.

Dilakukan lebih dari satu kali," kata Ato Rinanto.

Adegan ranjang itu dilakukan di kamar rumah pasutri tersebut.

Keduanya mempertontonkan adegang ranjang itu, sembari memungut bayaran kepada setiap anak Rp 5.000.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved