Bangunan Sekolah Ambruk
Tim Kemendikbud Sebut Kondisi Bangunan SMPN 2 Plumbon Mengkhawatirkan, 9 Kelas Harus Dikosongkan
terkait perbaikan pihak sekolah bisa melakukan pengisian form data sarpras yang ada di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secara online.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Machmud Mubarok
Laporan wartawan TribunCirebon.com, Hakim Baihaqi
TRIBUNCIREBON.COM- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, melakukan peninjauan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Dua ruang SMPN 2 Plumbon di Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, ambruk pada Selasa siang (1/10/2019) dan menyebabkan puluhan siswa mengalami luka-luka.
Hasil pemeriksaan, tim dari Kemendikbud menemukan sembilan ruangan di SMPN 2 Plumbon dalam kondisi tidak layak, dimulai dari retakan bagian tembok, kayu rapuh, hingga perubahan bentuk kontruksi bangunan
Pihak Kemendikbud pun memerintah kepada pihak sekolah untuk mengosongkan sembilan ruang kelas tersebut, hingga selesai proses perbaikan.
"Perbaikan belum diputuskan, harus dilaporkan dahulu ke kementerian. Untuk sementara siswa ke tempat yang aman dahulu," kata Staf Sarpras Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud, Diki Abdul Kodir, seusai peninjauan, Rabu (2/10/2019).
Diki mengatakan, terkait perbaikan pihak sekolah bisa melakukan pengisian form data sarpras yang ada di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secara online.
Namun begitu, kata Diki, pihak sekolah harus bersabar, lantaran dalam mengurus seluruh ruang kelas sekolah satu Indonesia, harus selektif.
"Pengajuannya bisa didampingi tim komite sekolah dan ahli. Secepatnya, saya lihat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan," katanya.
• Inilah Daftar Nama Korban Ruang Kelas SMPN 2 Plumbon yang Ambruk, 7 Korban Masih Dirawat
• Dua Ruang Kelas SMPN 2 Plumbon Cirebon Ambruk, Siswa yang Terdampak Diliburkan
Dua kelas yang roboh tersebut, terjadi pada saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Ambruknya bagian bangunan tersebut tepat di bagian atap dan puing bangunan, hingga saat ini masih tampak berserakan memenuhi bagian dalam koridor ruang kelas.
Salah satu korban selamat, Muhamad Rifdho Sanjaya (11), kejadian tersebut terjadi pada pukul 13.00 saat tengah mengikuti mata pelajaran Teknologi dan Informatika (TIK).
"Sebelum ambruk, kedengar suara krekek-krekek begitu. Pas sudah mendengar ada barang jatuh, langsung lari ke luar," kata Rifdho siswa kelas VII J, di lokasi kejadian.
• Biasa Pakai Baju Rapih Seperti Mau Kondangan, Abash Pacar Lucinta Luna Akhirnya Berani Buka Baju
• Sering Dibilang Mirip Cewek, Abash Akhirnya Mau Buka Baju & Pamer Tubuh Usai Dibujuk Lucinta Luna
Rifdho bercerita kalau ia tidak mengalami luka sedikit pun, lantaran langsung menyelamatkan diri dan duduk di posisi paling depan, berdekatan dekat pintu keluar.
Saat kejadian tersebut berlangsung, Rifdho mengaku sangat ketakutan karena mendengar suara jeritan meminta tolong, terutama teman-temannya yang berjarak jauh dengan pintu keluar.

"Saya tidak kepikiran apa-apa, sing penting keluar terus menyelamatkan diri," katanya.
Muhamad Arif (11), siswa kelas VII I, mengaku, kalau ia mengalami luka ringan dibagian kepala dan lengan akibat reruntuhan puing bangunan.
"Kalau ngebayangin suka takut, kan pas lagi belajar," katanya. (*)