Dua Kali Lebaran Tak Pulang-pulang, Saat Pulang Terduga Teroris Minta Dinikahi dengan Gadis Bercadar
Terduga teroris, AR (21), warga Kampung Sirnasari RT 06/06, Desa Cisujen, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, sudah dua kali lebaran tak pulang
Kapolsek Takokak, Iptu Deden Dang Iki, membenarkan bahwa ada warga Cianjur yang ditangkap Densus 88 di Bekasi.
"Iya benar kang," ujar Kapolsek melalui sambungan telepon.
Dari keterangan kedua tersangka diduga ada keterlibatan dalam kepemilikan bahan peledak H202 dan serbuk TATP.
Penangkapan pasangan suami istri itu hasil dari pengembangan penangkapan tersangka Tedjo Hadi Broto terkait perencanaan I'dad dan aksi teror bersama kelompoknya.
Siapa Tedjo Hadi Broto?
Tedjo merupakan seorang deportan yang sempat ditangkap di Pemalang, Jawa Tengah, pada April 2019. Dia merupakan teroris yang sempat berangkat ke negara Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan sebelum itu sudah tertangkap di Turki.
Sebelumnya, pada Mei 2019 Sat Reskrim Polres Bogor menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah terduga teroris di Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/5/2019). Polisi telah mengamankan terduga teroris jaringan ISIS berinisial E alias Abu Rafi alias Pak Jenggot (51).
• Teroris Berusia 21 Tahun Berencana Ledakkan Bom di Kantor Polisi, Digerebek Densus 88 di Cilincing
• Cerita Dibalik Penggerebekan Teroris Cilincing, Warga Sebut Ada Anggota Densus Nyamar Karyawan Kafe
• TIM Densus 88 Gerebek 5 Lokasi di Bekasi, Ada 7 Terduga Teroris Beserta Barang Bukti Diamankan
Kelompok Abah Jenggot dan Tedjo awalnya merupakan anggota JAD. Namun kemudian pecah. Abah Jenggot dan Tedjo ikut bergabung dengan kelompok teroris Abu Hamzah. Dengan begitu, Tedjo dan Abah Jenggot berbeda dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi, Lampung dan Jateng, yang belum lama ini juga berhasil ditangkap Densus 88.
Kedua kelompok ini sama-sama memiliki kemampuan merakit bom. Namun tingkatannya jauh lebih tinggi dengan kelompok lainnya seperti JAD.
"Kelompok ini jauh lebih militan dan memiliki rekam jejak aksi terorisme Indonesia. Dia melakukan serangan terorisme sasaran Mapolres Surakarta," terang Dedi.
Kelompok Abu Hamzah juga memiliki jaringan dengan kelompok teroris Indonesia Timur pimpinan Santoso. "Kelompok ini terkoneksi kesana (Poso)," terang Dedi.
Abah Jenggot yang berprofesi sebagai juru patkir ini diciduk dikediamannya di Jalan Raya Bogor Jakarta, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/5/2019) sore.
"Jadi sebelum Abah Jenggot, kami menangkap lebih dulu anak buahnya di Jalan Kapten Yusuf, Bogor sekitar pukul 13.00 WIB. Jadi kemarin ysng ditangkap totalnya ada 2 orang," ujar Dedi.
Dari hasil penggeledahan di rumah Abah Jenggot, tim Densus 88 Antiteror menemukan bahan jadi maupun bahan baku peledak yang terbuat dari Nitrogliserin dan triacetone triperoxide (TATP). Polisi juga menemukan bahan pembuat bom mulai dari netrogen, urea aseton, sulfur, H2SO4, H2O2, HNO3, almunium, HCI, Potassium, alat penggerus, off oil, gas kimia, satu rangkaian detonator dan panci presto.
"Ada laboratoiumnya, alat-alatnya juga lengkap dan sudah disiapkan. Ada juga buku panduan untuk membuat senyawa bom yang sifatnya high eksplosive," bebernya. (*)