Viral di Media Sosial

Kisah Ibu 50 Tahun di Banyumas Mabuk Kepayang oleh Pemuda Ganteng, Cinta Diterima, Naik Pelaminan

Karena mereka sudah saling mengagumi dan jatuh cinta, Rasmiati lalu yang memberanikan diri datang menemui orang tua Destoko.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
sepasang kekasih terpaut usia cukup jauh antara Destoko (24) dan Rasmiati (50). 

TRIBUNCIREBON.COM - Mungkin pepatah 'cinta itu buta' tidak memandang fisik dan usia memang benar adanya.

//

Itulah yang sekarang dirasakan oleh sepasang kekasih terpaut usia cukup jauh antara Destoko (24) dan seorang ibu-ibu berstatus janda, Rasmiati (50).

Adapun Destoko warga Dusun Legok RT 8 RW 3, Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas terpikat dengan pesona Rasmiati, seorang janda warga Desa Kedungwuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

Atas dasar cinta dan saling suka mereka serius membangun rumah tangga.

Nama mereka tiba-tiba banyak diperbincangkan di grup-grup facebook dan sosial media, usai foto-foto pernikahan mereka tersebar dan menjadi viral.

 

 Ingat! Mulai 1 September Pesan Tiket KA Lokal Harus Pakai Aplikasi KAI Access

 Seru Banget Nih Berlibur di River Tubing Cikadongdong Majalengka, Wisata Air yang Memicu Adrenalin

 Sempat Dibawa ke Rumah Sakit Seusai Benturan, Rio Riswantoro Dipastikan Tak Mengalami Cedera Serius

 Dinilai Belum Punya Kiper Berkualitas, Manajemen Persima Ajukan Permintaan Kiper ke Djanur

Jarak usia di antara mereka bisa dikatakan cukup jauh.

Karena terpaut cukup jauh, sempat muncul persepsi di masyarakat jika Destoko lebih pantas terlihat menjadi anak Rasmiati ketimbang suaminya.

Namun anggapan tersebut coba mereka patahkan, bahwa cinta itu tidaklah memandang usia.

'Witing Tresno Jalaran Saka Kulino' adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan awal mula mereka saling jatuh cinta.

Destoko adalah seorang penari ebeg (kuda lumping) di bawah asuhan ayahnya sendiri, Siskun Wiswadi.

Di bawah paguyuban ebeg mugi lestari, pimpinan ayahnya dia biasa tampil ke beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas.

Karena mempunyai darah seni semenjak kecil, Destoko sudah lihai dalam menari dan sangat luwes dalam berkesenian ebeg.

Usai lulus SMP akhirnya dia terjun secara langsung dalam kesenian ebeg dan ikut pentas kesana-kemari.

Sementara itu Rasmiati adalah seorang sinden wayang yang juga sudah banyak ikut dengan berbagai dalang terkenal di Banyumas dan Jawa Tengah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved