BREAKING NEWS - Gunung Tangkubanparahu Meletus Kembali Tadi Malam, PVMBG Naikkan Status Jadi Waspada

Gunung Tangkubanparahu semalam terjadi aktivitas erupsi setelah sebelumnya terjadi Jumat (27/7/2019) sore. Tadi malam,

BNPB
Abu vulkanik yang mengebul di gunung Tangkuban Parahu 

Pada Jumat 27 Juli 2019 sekitar pukl 15.48 WIB, Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi. Letusan menyebabkan kepulan abu setinggi 200 meter lebih. 

Pengunjung yang tengah berada di kawasan wisata pun berhamburan lari menyelamatkan diri.

Karena kondisi TWA diselimuti abu vulkanik, TWA Tangkuban Perahu pun ditutup sementara. Pada 1 Agustus 2019, TWA Tangkuban Perahu kembali dibuka untuk umum. 

Pada hari pertama Gunung Tangkuban Perahu dibuka untuk umum, sejumlah wisatawan dari mancanegara langsung mengunjungi tempat wisata tersebut untuk melihat kondisinya pascaerupsi, Kamis (1/8/2019).

Pembersihan abu vulkanik di Gunung Tangkubanparahu pascaerupsi terus dilakukan, bahkan pihak pengelola melibatkan Pemadam Kebakaran
Pembersihan abu vulkanik di Gunung Tangkubanparahu pascaerupsi terus dilakukan, bahkan pihak pengelola melibatkan Pemadam Kebakaran (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), Putra Kaban selaku pengelola Gunung Tangkubanparahu, mengatakan, selain wisatawan mancanegara, wisatawan lokal juga sejak pagi terus berdatangan.

"Kalau pengunjung, pada hari pertama ini kebanyakan dari mancanegara, sehingga kami langsung melakukan sosialisasi sebelum masuk," ujarnya saat ditemui di Gunung Tangkubanparahu, Kamis (1/8/2019).

Bahkan kata Putra, para pengunjung juga sudah ada yang datang secara rombongan dengan menggunakan bis, sehingga pihaknya yakin pada hari selanjutnya akan ada peningkatan pengunjung atau wisatawan.

"Kalau pengunjung dari mancanagara asalnya macam-macam, tapi kebanyakan dari Malaysia, Eropa dan ada juga dari Timor Tengah, semuanya gabung tadi satu bus," katanya.

Sementara untuk kondisi Gunung Tangkubanparahu saat ini, pihaknya memastikan aman untuk dikunjungi karena pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang ada di pos pantau.

"Hari ini saja kami sudah empat kali kami koordinasi karena di sana kan (pos pantau) bisa dilihat kondisinya dari seismograf, aman dan kami akan patuh dan terus berkoordinasi," ucapnya.

Berdasarkan data PVMBG di pos pantau, saat ini kondisi Kawah Ratu tremornya sudah mulai mengalami penurunan dengan amplitudo 0.5 datar 1,5 milimeter dominan 0.5.

Sedangkan beberapa hari sebelumnya, terjadi tremor menerus dengan amplitudo 0.5 hingga 4 milimeter dominan 1.5 milimeter dan rekomendasi jarak amannya tetap 500 meter. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved