Panduan dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Mulai dari Niat hingga Mengucapkan Salam
Ketika terjadi gerhana, Rasulullah Muhammad SAW, langsung mendatangi masjid untuk melaksanakan Sholat gerhana.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika Sholat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
Karena keterbatasan orang yang mampu membaca suratan panjang, maka bacaan imam pada pilihan suratan yang pendek pun tidak mengapa.
Keempat, kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
Kelima, kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
Keenam, setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
Ketujuh, kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
Kedelapan, kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
Kesembilan, Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
Kesepuluh, Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
Sebelas, Tasyahud.
Duabelas, terkahir, mengucap salam.
Nah, setelah selesai mengerjakan sholat gerhana, imam disunahkan menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan hamba sahaya.