Panduan dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Mulai dari Niat hingga Mengucapkan Salam

Ketika terjadi gerhana, Rasulullah Muhammad SAW, langsung mendatangi masjid untuk melaksanakan Sholat gerhana.

Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Ilustrasi pria melakukan salat
salat 

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu Sholatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).”

Bolehkah Sholat gerhana di waktu terlarang untuk melaksanakan Sholat?

Adapun Sholat gerhana boleh dilakukan pada waktu terlarang untuk Sholat.

Jadi, jika gerhana muncul setelah Ashar, padahal waktu tersebut adalah waktu terlarang untuk Sholat, maka Sholat gerhana tetap boleh dilaksanakan.

Berikut panduan dan tata cara Sholat gerhana bulan maupun gerhana matahari, seperti dikutip dari laman rumaysho.com;

Pertama, berniat Sholat gerhana di dalam hati mengerjakan sholat gerhana.

Niat untuk imam:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Sholat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Niat untuk makmum:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat Sholat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Kedua, Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana Sholat biasa.

Ketiga, membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved