Politik

Amien Rais Minta Jangan Ada Kader PAN yang Gabung Pemerintah Rezim Jokowi, Berani Ungkap Hal Ini

Hanya saja, rekonsiliasi itu seharusnya tak diikuti dengan bagi-bagi kursi menteri.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUN BATAM /ARGIANTO DA NUGROHO
Pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais usai menjadi khatib jumat di Masjid Raya Batam, Jumat (27/9/2013). Amin rais mengimbau agar tidak memilih calon presiden 2014 hanya berdasarkan popularitas calon presiden saja. 

Selain itu, infrastruktur akan disambung dengan kawasan pariwisata dan tak hanya ekonomi.

"Kita sambungkan dengan kawasan industri kecil, sambungkan dengan Kawasan Ekonomi Khusus, sambungkan dengan kawasan pariwisata.

Kita juga harus menyambungkan infrastruktur besar dengan kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan," ujar Jokowi.

Hajar Pungli Izin

Menurut Jokowi, salah satu perhatiannya adalah mengundang investasi yang seluas-luasnya.

"Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya," kata Jokowi.

Dengan demikian, Jokowi pun memberikan ancaman kepada mereka yang menghambat investasi.

"Yang menghambat investasi semuanya harus dipangkas," kata Jokowi.

Secara khusus, Jokowi mengancam birokrasi yang lambat dan berbelit-belit.

"Apalagi ada punglinya. Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar," ucap Jokowi.

"Saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan.

Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya," ujar mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta ini.

Tetap lanjutkan reformasi birokrasi

Reformasi birokrasi tetap salah satu perhatian utama Joko Widodo.

Pada periode 2019-2024 yang merupakan periode keduanya, Jokowi mengingkan struktur lembaga pemerintahan akan lebih sederhana.

"Agar lembaga semakin sederhana, semakin simpel, semakin lincah," ucap Jokowi.

Karena itu, Jokowi mengancam akan bersikap tegas kepada para birokrat yang memiliki pikiran lama dan tidak mau berubah.

"Ini juga hati-hati, kalau mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas. Tolong ini dicatat, karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin jadi kunci dalam reformasi birokrasi kita," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi pun mengancam akan memangkas lembaga dan mengancam pejabat yang menghambat reformasi birokrasi.

"Akan saya cek sendiri! Akan saya kontrol sendiri! Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, akan saya bubarkan," kata Jokowi.

Pesan pada Oposisi

Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa dalam demokrasi, mendukung calon presiden dengan mati-matian itu dibolehkan.

Begitu juga dengan kehadiran oposisi.

Siapa pun boleh menjadi oposisi, sebab menurut Jokowi hal itu baik untuk demokrasi.

"Menjadi oposisi juga sangat mulia, silakan ingin jadi oposisi," kata Jokowi, dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih dalam acara Visi Indonesia, Minggu (14/7/2019) malam.

"Asal jangan oposisi yang menimbulkan dendam, asal jangan oposisi yang menimbulkan kebencian, apalagi disertai hinaan, cacian, makian-makian," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Indonesia memiliki Tata Budaya 

Jokowi menilai hal itu tidak dapat dilakukan karena bangsa Indonesia memiliki norma agama, etika, dan tata krama.

Bangsa Indonesia juga memiliki tata budaya yang luhur.

"Kita harus ingat ini.

Pancasila adalah rumah kita bersama. Bersama kita sebagai saudara sebangsa setanah air," ucapnya.

 Jokowi menegaskan, tidak ada toleransi bagi mereka yang berupaya mengganggu Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

"Kita ini memiliki norma agama, etika, dan tata krama ketimuran.

Kita punya budaya yang luhur. Kita harus ingat ini, Pancasila adalah rumah bersama sebagai saudara se-bangsa dan se-Tanah Air," ujar Jokowi.

"Tidak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila," tegas Jokowi.

Adapun Jokowi, tidak ada lagi yang mempermasalahkan Pancasila, tidak ada lagi orang Indonesia yang tak mau ber-Bhinneka Tunggal Ika.

"Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan, tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak menghargai penganut agama lain, warga suku lain dan etnis lain," ujar Jokowi.

Indonesia, kata dia, ingin bersama dalam keberagaman sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Dia menuturkan, pentingnya kerukunan dalam kehidupan bernegara.

"Bersaudara itu indah, bersatu itu indah.

Saya yakin, kita semua berkomitmen meletakan demokrasi yang keberadaban dan menjunjung tinggi kepribadian Indonesia untuk membawa Indonesia maju," ujar Jokowi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved