Kasus Pembunuhan di Banyuasin
TERUNGKAP, Ternyata Ini Motif Prada DP Membunuh lalu Memutilasi Vera Oktaria
Ia membisu saat dihadirkan dalam konfrensi pers atas penangkapan dirinya.
"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya.
Ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II/Sriwijaya dalam mengungkap kasus saudari Vera Oktaria," tegasnya.
Pada saat ditangkap, Kolonen Djohan mengatakan Deri tidak melakukan perlawanan.
Atas perintah panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Deri pun langsung dibawa pulang ke Markas Kodam Sriwijaya dan tiba di sana pada pukul 04.47 Jumat (14/6/2019).
Deri sendiri sudah menyesaili apa yang sudah ia perbuat.
Kolonel Inf Djohan mengatakan, menurut pengakuan Deri Pramana sebenarnya ia menyerahkan diri, namun masih takut.
Kolonel Inf Djohan menjelaskan Deri mengaku membunuh Vera Oktaria setelah cekcok setelah korban meminta dinikahi mengingat hubungan mereka sudah sejak SMA.
"Dari keterangan Deri pada saat sore hari sempat ado cekcok antara Deri dan Vera Oktaria karena Vera Oktaria ingin meminta dinikahi. Karena gusar dengan ocehan dari Vera Oktaria tersebut maka dibunuhlah Vera Oktaria saat itu," ujarnya kepada Sripo (14/6/2019).
Ia menambahkan pada kejadian itu tak ada pemerkosaan dari pelaku
Melansir kompas.com, Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan, dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Vera Oktaria meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.
Desakan itu, menurut Donald membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Vera Oktaria ketika sedang berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).
Donald menerangkan, keributan di dalam kamar akhirnya terjadi antara pelaku dan korban.
Adapun Prada DP pun membekap Vera Oktaria hingga meninggal.
"Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal. Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujarnya.
