Khutbah Jumat

NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini: Makna dan Implementasi Taqwa dalam Kehidupan Sehari-hari

kami rangkum dari laman suramuhammadiyah bertemakan Buah dari Takwa kepada Allah SWT oleh Miftahulhaq:

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Eki Yulianto/ Tribuncirebon.com
NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini: Makna dan Implementasi Taqwa dalam Kehidupan Sehari-hari 

Ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahwa menjadi orang bertakwa itu harus mampu melakukan sebuah kebajikan (al-birr) berupa iman, yaitu iman kepada Allah, hari akhir, para malaikat, kitab-kitab dan juga para Nabi. 

Pada saat bersamaan kita juga harus selalu mendirikan sholat dan menunaikan zakat sebagai perwujudan rukun Islam, dan senantiasa berbuat ihsan dengan mendermakan harta yang dicintainya, menepati janji dan perilaku sabar. Orang yang bertakwa dengan demikian adalah orang yang dalam waktu bersamaan menjadi mukmin, muslim, dan muhsin.

Dalam surat Ali Imran ayat 102, Allah memerintahkan kepada kita supaya bertakwa kepada Allah dengan semaksimal mungkin, yaitu dengan mengerahkan semua potensi yang kita miliki. 

Cara bertakwa secara maksimal adalah dengan melakukan islamisasi seluruh aspek dan ruang lingkup kehidupan (islamiyah al-hayah), karena bagaimana mungkin seseorang akan mati dalam keadaan muslim kalau dia tidak selalu menjadi muslim sepanjang hidupnya. 

Dengan kata lain, seluruh proses hidup kita, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, tempat kerja, kehidupan bertetangga, bermasyarakat bahkan bernegara, harus didasarkan pada ajaran-ajaran Islam sebagai perwujudan melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Rasulullah SAW juga mengingatkan kepada kita agar menjaga komitmen takwa kapan dan di mana saja, ketika bertemu dengan siapa saja, serta dalam situasi apa saja yang dihadapinya. Rasulullah SAW bersabda:

اِتْقِ الله حَيْثُمَا كُنْتَ (رواه الترمذى)

“Bertakwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada”

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Apabila komitmen takwa ini menjadi bagian dari cara hidup kita, maka insya Allah akan banyak keutamaan yang dapat kita raih dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam kehidupan akhrit, orang yang paling bertakwa akan mendapat kemuliaan di sisi Allah dan Rasulullah saw. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw:

اِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِىَ الْمُتَّقُوْنَ مَنْ كَانُوا وَحَيْثُ كَانُوا (رواه أحمد)

“Sesungguhnya seutama-utama manusia denganku adalah orang-orang yang bertakwa, siapaun dan bagaimanapun keadaan mereka” (HR Ahmad)

Sedangkan dalam kehidupan dunia, komitmen takwa akan menjadikan pemiliknya memiliki keutamaan di antaranya berikut ini:

Orang yang bertakwa akan memiliki sikap furqan, sikap tegas membedakan antara yang haq (benar) dan batil (salah), halal dan haram, serta terpuji dan tercela. Orang yang bertakwa kelak di akhirat akan mendapatkan penghapusan dan pengampunan dosa serta akan mendapatkan pahala yang besar. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam surat al-Anfal ayat 29:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانٗا وَيُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّ‍َٔاتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٢٩

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved