Penemuan Jasad di Gunung Ciremai

Fakta-fakta Penemuan Jasad di Gunung Ciremai, Ini Alasan Korban Ditemukan di Area Puncak

Keluarga mengungkap mengapa korban ditemukan di area puncak Gunung Ciremai.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Istimewa
EVAKUASI MAYAT - Petugas Gabungan setelah bungkus mayat korban menggunakan kantong mayat. Petugas berhasil membawa jasad ODGJ yang diketahui membusuk di Puncak Gunung Ciremai. 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Peristiwa penemuan jasad di puncak Gunung Ciremai hingga berhasil dievakuasi menggegerkan Kuningan.

Diketahui korban merupakan Warga Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, Kuningan

Berdasarkan catatan Tribun, berikut fakta-fakta menarik peristiwa ini : 

1. Informasi penemuan mayat terjadi saat petugas BTNGC dan LSM AKAR melakukan patroli atau pengawasan terjadwal seperti pada umumnya.

Saat petugas patroli melihat bukti di lokasi tempat kejadian perkara, terlihat pakaian, sandal, dan sarung yang tidak jauh dari lokasi jasad tergelatak. 

2. Korban ditemukan di puncak Gunung Ciremai pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Kondisi tergeletak sekitar 200 meter dari kawah Gunung Ciremai atau masuk wilayah Blok Sanghyang Uruy atau arah mata angin menjorok dari Utara. 

3. Jalur pendakian via Linggajati dikenal sebagai jalur ekstrem.

Terdapat nama pos Kuburan Kuda dan pos Bapa Tere. 

4. Sejumlah petugas gabungan terdiri TNI Polri, BPBD dan relawan aktivis pencinta alam dan lingkungan Kuningan gerak cepat melakukan kordinasi hingga mengevakuasi korban.

Tim evakuasi gabungan itu diketahui terdiri lebih dari 60 personel. 

5. Pergerakan tim evakuasi sempat terkendala cuaca hingga tindakan memakan waktu cukup lama.

Kendala cuaca itu terjadi saat kabut dan curah hujan terjadi hingga membuat pandangan terbatas.

Evakuasi berlangsung hampir dua hari sejak Kapolres AKBP Akbar melepaskan tim evakuasi pada hari Kamis (30/10/2025) pukul 08. 00 WIB, yang mengambil jalur pendakian via Linggajati. 

6. Jasad korban berhasil dibawa ke bawah hingga dilakukan identifikasi oleh petugas kepolisian Polres Kuningan.

Berbarengan dengan kegiatan identifikasi, sejumlah warga dan perangkat Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, mendatangi lokasi titik pemberangkatan di kawasan Pos Pendakian Jalur Linggajati. 

7. Kehadiran Kapolres AKBP Akbar bareng Kepala Pelaksanaan BPBD saat di lokasi menerima korban yang berhasil dievakuasi.

Kemudian, atas kordinasi dan laporan pihak keluarga dari desa, korban merupakan warga Desa Sangkanmulya yang diduga hilang sejak tiga Minggu lalu. 

Sekadar informasi, seusai berhasil membawa jasad dari puncak Gunung Ciremai dan berencana melakukan autopsi di RS Bhayangkara, Losarang, Kapolres Kuningan AKBP Muhamad Ali Akbar mengatakan keluarga korban meminta tak dilakukan autopsi.

"Setelah berhasil melakukan identifikasi dan ada keluarga korban datang. Kami tidak melakukan autopsi dan ini sesuai permintaan keluarga korban," katanya. 

Pembuktian korban merupakan warga Desa Sangkanmulya, kata Kapolres, ada beberapa kesesuaian yang diketahui sejumlah barang bukti oleh keluarga korban.

" Kesesuaian bahwa korban adalah warga Sangkanmulya, pihak keluarga memastikan bukti yang terdapat pada jasad korban. Selain dari pakaian, sidik jari, juga terdapat bekas luka di lengan korban," katanya. 

Sementara Zaenudin (41) yang juga keluarga korban, mengatakan korban adalah sepupunya yang telah hilang selama tiga minggu lebih.

"Iya, itu saudara saya. Jadi, pas ramai di pemberitaan terlihat pakaian di sekitar jasad korban. Anak kedua korban (Fira) menyadari bahwa itu ayahnya. Sehingga dari itu, kami lapor ke Polsek untuk menyampaikan bahwa korban adalah keluarga kami," katanya..

Ditanya soal kepergian korban hampir sebulan, Zaenudin mengungkap bahwa kondisi mental korban sebelumnya tidak stabil.

Latar belakang itu akibat dari hubungan rumah tangga yang kurang baik, hingga korban menyandang status duda.

"Iya, almarhum sudah lama menduda. Terus selama itu terlihat kurang semangat melakukan kegiatan. Jadi almarhum selama menduda tidak kerja," katanya. 

8. Zaenudin menceritakan korban semasa hidup memang pernah mengaku sering melakukan pendakian Gunung Ciremai.

"Karena dia (korban) semasa bujangan sering naik gunung. Jadi tahu jalur pendakian hingga korban bisa di puncak Gunung Ciremai. Mungkin, ingin mengenang masa lalu dan kembali merasakan suasana puncak, jadi itulah kenapa korban kenapa di puncak Gunung Ciremai," katanya. 

"Korban berinisial UR (41) merupakan warga Desa Sangkanmulya. Diketahui korban merupakan warga Sang ini setelah ada laporan pihak keluarga dan perangkat desa," kata AKBP Akbar lagi. 

"Tadi keluarga korban membenarkan bahwa jasad adalah keluarganya. Ini dari pakaian yang dikenakan, kemudian terdapat bekas luka di lengan kanan dan yang terkuat adalah hasil identifikasi dari sidik jari korban," katanya. 

Baca juga: Pendaki yang Tewas di Puncak Gunung Ciremai Ternyata Warga Cigandamekar Kuningan, Ini Sosoknya

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved