Keracunan di Kuningan
Imbas Puluhan Pelajar Keracunan Usai Santap MBG, Tim Satgas MBG Kuningan Lakukan Hal Ini
Kasus puluhan pelajar di Kecamatan Luragung keracunan usai menyantap MBG sontak mendapat perhatian dari Tim Satgas MBG Kuningan
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Kasus puluhan pelajar di Kecamatan Luragung keracunan usai menyantap MBG sontak mendapat perhatian dari Tim Satgas MBG Kuningan.
Diketahui pelajar yang diduga mengalami keracunan itu muncul gejala mual, muntah hingga diare mulai muncul pada malam harinya hingga dilarikan ke Puskesmas dan lembaga pelayana medis alias RS Kuningan Medical Centre Luragung.
Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah yang juga Pj Sekda Kuningan menjelaskan, pada hari ini tercatat 84 siswa mendapatkan perawatan di Puskesmas Luragung.
Dari jumlah itu, 7 siswa sempat diinfus dan kini tersisa 4 yang masih dalam penanganan. Selain itu, 5 siswa lainnya juga dirawat di Kuningan Medical Center (KMC).
“Gejalanya rata-rata diare. Dari keterangan siswa, menu ayam kecap yang dikonsumsi terasa agak berlendir. Sampel makanan dan sampel dari siswa sudah diambil, saat ini menunggu hasil laboratorium,” kata Wahyu.
Baca juga: Sejumlah Pelajar Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Ketua DPRD Kuningan Angkat Bicara
Selain siswa yang dirawat, data mencatat ada 113 siswa yang tidak masuk sekolah hari ini. Mereka diduga terdampak setelah makan menu MBG sehari sebelumnya.
“Kami sudah minta pihak sekolah untuk memastikan apakah ketidakhadiran mereka karena sakit biasa atau memang akibat keracunan. Kita harus hati-hati,” ujarnya.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan telah menurunkan tim investigasi epidemiologi serta mengamankan sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium Provinsi Jawa Barat.
Jadi untuk sementara operasional SPPG Penyalur MBG ke SMA dihentikan sementara.
Sementara, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar mengatakan, sebagai langkah antisipasi sesuai yang dibicarakan saat Rakor MBG Kabupaten dan Satgas MBG, atas kejadian ini memutuskan menghentikan sementara operasional SPPG penyalur MBG ke SMA Negeri 1 Luragung selama sekitar satu minggu.
"Untuk sementara, distribusi MBG bagi siswa akan dialihkan ke dapur penyedia lainnya dan program MBG bukan sekadar distribusi makanan, melainkan juga tanggung jawab moral untuk memberikan asupan terbaik bagi generasi muda.
Karena itu, aspek pengolahan, bahan baku, sanitasi hingga peralatan dapur harus diawasi secara ketat.
"Pemkab Kuningan memastikan akan terus melaporkan perkembangan kasus kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sekaligus memperketat pengawasan dapur MBG agar kejadian serupa tidak terulang,"
"Filosofi program MBG sangat mulia. Tugas kita adalah memastikan distribusi berjalan aman, sehat, dan tepat sasaran sesuai arahan Presiden dan Gubernur,” ungkap Bupati Dian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.