Banjir Bandang Menerjang Cisolok Sukabumi, Rumah Jebol, Harta Benda Hanyut Hingga Hewan Ternak Mati

Warga terdampak banjir bandang Cisolok Kabupaten Sukabumi menceritakan detik-detik air sungai meluap menerjang ratusan rumah

Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
BANJIR BANDANG - Harta benda hancur disapu banjir bandang. Warga menceritakan detik-detik banjir bandang Cisolok Sukabumi 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

 

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Warga terdampak banjir bandang Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menceritakan detik-detik air sungai meluap menerjang ratusan rumah hingga menyeret harta benda.

 

Peristiwa banjir bandang ini terjadi di Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, pada Senin (27/10/2025).

 

Salah seorang warga, Eneng Yulianti (45) menceritakan bagaimana ia menyelamatkan diri bersama keluarga.

Baca juga: Diduga Terpeleset, Pria Asal Tasikmalaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Toren

Saat itu waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB, ia tengah berdiam diri bersama keluarganya di dalam rumah. Rincik air hujan awalnya tidak dicurigai akan menyebabkan banjir bandang dengan meluapnya air sungai Cisolok.

 

Tidak lama berselang, Eneng mendengar pengumuman bahwa air sungai Cisolok meluap.

 

Saat itu, Eneng bersama ibu dan dua orang anaknya langsung bergegas lari menyelamatkan diri keluar rumah. Banjir bandang pun begitu cepat menerjang rumah.

 

Rumah Eneng jebol, ketinggian air banjir di dalam rumah Eneng hampir dua meter, berkisar sekitar 1,5 meter.

 

Eneng dan keluarganya saat itu hanya bisa menyelamatkan nyawa tanpa membawa satu pun barang berharga dari dalam rumah.

 

"Airnya naik dari sungai, tanggulnya jebol kayanya, kejadian kemarin Sudah asar jam 4-an. Kan ada pengumuman di masjid bahwa air naik, langsung lari, gak nyelamatin apa-apa, cuman bawa diri aja. Saya di sini sama mamah dan anak saya 3," kata Eneng kepada Tribunjabar.id, Selasa (28/10/2025).

 

Eneng pun hanya bisa pasrah melihat banjir bandang meluluhlantakkan rumah dan harta benda miliknya.

 

Mesin cuci, lemari, kasur, perhiasan hingga data kependudukan dan ijazah pun hanyut oleh banjir. Barang-barang seisi rumah hancur dan data kependudukan milik Eneng raib.

 

"Iya barang-barang hanyut, gak ada yang keselamatkan. Emas ilang hanyut, ijazah, kartu keluarga juga ilang gak tau dimana," ucap Eneng.

Baca juga: Gempa Terkini M4,0 Guncang Meulaboh Aceh Barat, Ini Info Dari BMKG

Menurut Eneng, peristiwa banjir bandang ini merupakan kejadian terparah, 10 tahun silam pernah terjadi peristiwa serupa. Namun, tidak menimbulkan kerusakan separah saat ini.

 

"Ini dulu pernah kejadian tahun 2013 tapi gak parah, sekarang parah banget, dulu gak jebol dapur, sekarang mah jebol, barang-barang gak ada yang keselametin," ujar Eneng.

 

Eneng dan keluarganya saat ini masih berupaya menyingkirkan lumpur sisa banjir di dalam rumah dan memilah barang-barang yang masih dapat dipakai.

 

Hewan Ternak Hanyut dan Mati

 

Selain merendam sekitar 500 rumah, 1.500 jiwa mengungsi, harta benda hancur. Banjir bandang juga menyeret hewan ternak milik warga.

 

Salah satunya dialami oleh Ujang Sutiana (56). Ayam ternak milik Ujang hanyut disapu banjir.

 

Terlihat, Ujang mengevakuasi sekitar 4 ayam yang tertimbun lumpur banjir bandang.

 

Ujang pun nampak membuang bangkai ayam ternaknya ke Sungai Cisolok yang kemarin mengamuk merusak dan merendam ratusan rumah warga.

 

"Iya hewan ternak sendiri, yang ketemu itu baru 4, ayam ada sekitar 30 ekor," kata Ujang.

Baca juga: Ramon Tanque Kembali Gagal Cetak Gol Untuk Persib Bandung, Ini Tanggapan Bojan Hodak

Ujang menjelaskan, ia dan keluarganta hanya bisa menyelamatkan diri tanpa membawa barang berharga.

 

"Rumah rusak, ancur, pakaian gak ada abis, beruntung gak ada korban jiwa. Kemarin hanya bisa menyelamatkan diri, rumah saya jebol," ucap Ujang Sutiana.

 

Pantauan Tribunjabar.id, saat ini petugas gabungan, warga dan relawan masih berjibaku mengevakuasi baranf yang masih bisa diselamatkan dan menyingkirkan lumpur sisa banjir.

 

Banjir bandang juga membuat kerusakan jembatan, akses jembatan penghubung dua desa antara Desa Cikahuripan dan Desa Cisolok terputus. Jalan lingkungan perkampungan pun saat ini masih tertutup lumpur setinggi tumit orang dewasa.* (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved