Gubernur Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana di 27 Kabupaten/Kota, Berlaku Sampai April 2026

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta semua kepala daerah di Kabupaten/Kota di Jabar melakukan siaga bencana

Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
SIAGA BENCANA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat diwawancarai seusai acara di Sabuga, Selasa (16/9/2025). Dedi Mulyadi meminta semua kepala daerah di Kabupaten/Kota di Jabar melakukan siaga bencana di wilayah masing-masing.  

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta semua kepala daerah di Kabupaten/Kota di Jabar melakukan siaga bencana di wilayah masing-masing. 


Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) nomor 360/Kep.626-BPBD/2025 tentang Status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2025/2026.


Dalam surat tersebut, Dedi Mulyadi meminta semua daerah menetapkan status kedaruratan bencana baik longsor, banjir dan potensi lainnya yang berpotensi terjadi akhir tahun ini.


Surat tersebut pun, sudah diedarkan kepada seluruh kabupaten dan kota di Jabar, dan mulai berlaku dari 15 September 2025-30 April 2026.


"Menetapkan, status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, serta tanah longsor di daerah provinsi jawa barat tahun 2025/2026 yang selanjutnya disebut status siaga darurat," ujar Dedi Mulyadi dalam Kepgubnya, Senin (27/10/2025). 

Baca juga: Wasit yang Akan Pimpin Laga Persib Bandung vs Persis Solo


Setiap daerah, kata Dedi, harus menyiapkan semuanya kebutuhan penanganan bencana, termasuk anggarannya.


"Pembiayaan yang diperlukan untuk penanganan status siaga darurat bencana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," katanya. 


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar memastikan bahwa surat edaran Gubernur sudah ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi bersama dengan BPBD Kabupaten Kota se-Provinsi Jabar.


"Kami sudah lakukan rakor kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di bulan September (2025) dengan BPBD Kabupaten Kota se-Jawa barat untuk ditindaklanjuti dengan kesiapan personil peralatan dan logistik menghadapi musim hujan tahun 2025-2026," ujar Hadi Rahmat, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar.


BPBD Jabar pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan meningkatkan pengetahuan serta upaya mitigasi di lokasi tempat tinggalnya masing-masing.


"Diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana yang ada di lingkungan terdekat, baik longsor, banjir dan angin kencang, dengan selalu memantau kondisi cuaca yang bisa sewaktu-waktu berubah menjadi hujan lebat bahkan cuaca ekstrim," katanya.


Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mengimbau kepada masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat disertai dengan petir dan angin kencang dalam waktu satu pekan kedepan. 

Baca juga: Tak Hanya Kontes Nyanyi, Kampung Lawas Idol 2025 Jadi Ajang Sosialisasi Bahaya Narkoba di Cirebon


"Saat ini sebagian besar Jawa Barat sudah memasuki musim hujan, kecuali sebagian kecil bagian utara masih dalam masa peralihan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu.


Berdasarkan data BPBD, sejak 1 Januari - 27 Oktober 2025, tercatat sudah ada 1.204 kejadian bencana yang terjadi di wilayah Jabar.


Ada pun rinciannya, banjir sebanyak 215 kejadian, tanah longsor sebanyak 343 kejadian, cuaca ekstrem sebanyak 624 kejadian, kekeringan 6 kejadian, kebakaran lahan 12 kejadian dan gempa bumi sebanyak 5 kejadian.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved