Viral MBG Basi di Cirebon

Viral MBG di SDN Argapura Cirebon Basi dan Ada Ulat, Ini Penjelasan Pihak Dapur

Pihak SPPG memberikan penjelasan mengenai MBG basi di SDN Argapura, Kota Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
MBG BASI - Kepala SPPG Kalijaga 2, Alvin Raka. Ia menjelaskan mengenai MBG basi di SDN Argapura. 
Ringkasan Berita:
  1. Viral MBG basi di SDN Argapura, Harjamukti, Kota Cirebon.
  2. Kepala SPPG Kalijaga 2, Alvin Raka menjelaskan mengenai makanan basi di SDN Argapura
  3. Wali murid juga menemukan ulat.

 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pihak penyedia makan bergizi (MBG) di Kota Cirebon akhirnya angkat bicara soal temuan makanan basi dan ulat di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti.

Kepala SPPG Kalijaga 2, Alvin Raka, membenarkan adanya laporan makanan MBG yang diduga basi.

Namun, ia menegaskan bahwa seluruh proses memasak hingga distribusi sudah dilakukan sesuai prosedur.

“Dalam hal ini dapur kami memang terdeteksi ada makanan basi."

"Padahal, dari dapur kami sendiri masak itu sudah sesuai prosedur."

"Kami mulai masak jam 3 pagi dan matang jam 4,” ujar Alvin saat ditemui media, Senin (3/11/2025).

Alvin menjelaskan, distribusi makanan dilakukan pada pukul 07.00 pagi.

Sebelum dikirim ke sekolah, pihaknya juga sudah melakukan uji organoleptik terhadap bau, rasa dan tampilan makanan.

“Sebelum berangkat distribusi, kami sudah menguji organoleptik dari bau, rasa dan tampilan."

"Aman-aman saja. Mungkin karena tertutup atau masa waktu yang sudah panjang, jadi terjadi makanan basi ini,” ucapnya.

Terkait temuan ulat di salah satu menu, Alvin menduga hal itu berasal dari bahan sayur yang digunakan, bukan dari proses pengolahan.

“Kalau ulat, mungkin itu dari kacang panjang."

"Karena dapur kami tidak menggunakan pestisida, kacang panjangnya organik."

"Jadi, kemungkinan di situ ada ulat,” jelas dia.

Meski begitu, Alvin memastikan bahan makanan yang digunakan sudah dibersihkan sebelum dimasak.

“Sudah dibersihkan, mungkin karena terlewat atau bagaimana."

"Tapi untuk ke depan, dapur kami akan berusaha lebih baik lagi dan kualitasnya bakal ditingkatkan,” katanya.

Ia menambahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.

“Sudah, dari Dinkes sudah mengambil sampel,” ujarnya.

Untuk sementara, pihak dapur mengimbau agar makanan yang sempat dikirim ke SDN Argapura tidak dikonsumsi terlebih dahulu.

“Tadi diarahkan untuk tidak dikonsumsi untuk hari ini,” ucap Alvin.

Alvin menyebut, dapur SPPG Kalijaga 2 setiap harinya menyalurkan sekitar 3.300 porsi makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kelurahan Kalijaga dan Argasunya, Kota Cirebon.

“Untuk di SDN Argapura ini ada sekitar 470 porsi."

"Secara keseluruhan tidak ada masalah, tapi kami tetap akan evaluasi,” jelas dia.

MBG DIDUGA BASI - Sebuah video memperlihatkan seorang wali murid di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tengah menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat.
MBG DIDUGA BASI - Sebuah video memperlihatkan seorang wali murid di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tengah menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat. (Istimewa)

Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang wali murid di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat.

Video berdurasi sekitar 35 detik itu kini beredar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial, memicu perhatian warganet.

Dalam video tersebut, seorang perempuan bernama Mila, wali murid kelas 1 SDN Argapura, tampak menunjukkan kondisi makanan MBG yang dibawanya di ruang kelas.

“Sebelum dibagiin ke anak-anak itu, kita sudah mengecek dulu. Pas dibuka itu sudah tercium bau basi. Pas dibuka pun sudah menyengat banget baunya,” ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025).

Mila mengaku langsung meminta anak-anak untuk tidak menyantap sayuran tersebut karena khawatir berdampak pada kesehatan siswa.

“Saya sampai bilang ke anak-anak, ‘Jangan dimakan, tolong jangan dimakan sayurannya’. Pas dicek, memang basi semua ini,” katanya.

Dalam foto yang juga beredar, terlihat seekor ulat menempel di wadah makanan yang telah habis.

Mila pun membenarkan bahwa dirinya menemukan ulat di salah satu menu MBG, tepatnya di sayur kacang panjang.

''Ada ulatnya, besar di sayur kacang. Kemungkinan dari kacangnya itu,” ucapnya.

Beruntung, makanan tersebut belum sempat dimakan oleh siswa.

“Belum sempat dimakan sama anak-anak, karena saya sudah wanti-wanti. Sudah tercium bau basi, jadi saya larang mereka makan,” ungkap Mila.

Ia berharap pihak penyedia MBG dapat lebih memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan untuk siswa.

“Saya minta tolong untuk pihak penyedia MBG, mohon lebih diperhatikan lagi. Ini untuk kesehatan anak-anak kita,” ujar Mila.

Baca juga: Viral MBG Basi di SDN Argapura Cirebon, Ditemukan Juga Ulat, Wali Murid Protes

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved