Pelestarian Lingkungan

Dari Muara Tersedimentasi, Lahir ‘Dewi Surga’ Karangreja: Harapan Baru Nelayan Pesisir Cirebon

Dari Muara Tersedimentasi, Lahir ‘Dewi Surga’ Karangreja: Harapan Baru Nelayan Pesisir Cirebon

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Potret taman hutan mangrove yang berada di Desa Karangreja di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, menjadi bagian dari desa wisata Karangreja Explore.  

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Hamparan hijau mangrove di Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, kini bukan lagi sekadar benteng alami penahan abrasi.

Ia telah bertransformasi menjadi destinasi wisata baru bernama Dewi Surga, singkatan dari Desa Wisata Suranenggala.

Kehadirannya membuka babak baru bagi masyarakat pesisir yang sebelumnya hanya bergantung pada hasil laut.

Gagasan itu bermula dari keresahan. 

Baca juga: TOTAL Luas Sekitar 446,57 Kilometer Persegi, Ini Daftar Potensi Ekonomi Raksasa di Cirebon Timur

Pada 2021, muara yang menjadi jalur vital kapal nelayan tertutup sedimentasi. 

Kapal sulit keluar masuk, aktivitas melaut terganggu.

Kondisi itu mendorong masyarakat untuk mencari jalan keluar.

Pertemuan warga dengan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menjadi titik balik.

nvjbju
Potret taman hutan mangrove yang berada di Desa Karangreja di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, menjadi bagian dari desa wisata Karangreja Explore.

Baca juga: Mengintip Kecamatan Karangsembung dan Karangwareng yang Jadi Kandidat Ibu Kota Cirebon Timur

“Awalnya kami hanya meminta bantuan pengerukan muara, tapi kemudian muncul ide untuk menanam mangrove dan menjadikannya kawasan wisata."

"Semua ini berawal dari dukungan masyarakat,” ujar Ketua TPI Samudra Jaya Mulya Desa Karangreja, Tarji Jibang, baru-baru ini. 

PHE ONWJ menanggapi serius aspirasi warga.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan tidak hanya membantu pengerukan, tetapi juga menyumbangkan limbah kayu untuk pembangunan jalan setapak di hutan mangrove, mendanai sumur bor air bersih, hingga mendukung rehabilitasi pesisir dengan penanaman mangrove.

Baca juga: Mengintip Potensi Ekonomi Raksasa Cirebon Timur: Dari Sektor Perikanan hingga Tambak Garam

“Dukungan kami bukan hanya untuk wisata, tapi juga demi kesejahteraan nelayan dan keberlanjutan lingkungan,” ucap Community Development Officer PHE ONWJ, Hanafi.

Kini, hutan mangrove yang dulunya tumbuh liar ditata menjadi ruang ekowisata. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved