Berita Cirebon Hari Ini

Ajang B2B WJTE 2025, Cirebon Ingin Tawarkan Desa Wisata ke Buyer Nusantara dan Mancanegara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Cirebon Raya bersama Disbudpar Kabupaten Cirebon menggelar konferensi pers West Java Tourism Exchange (WJTE) ke-3 tahun 2025 yang akan digelar di salah satu hotel di Jalan Raya Tuparev pada Rabu, 27 Agustus 2025 dengan konsep Business to Business (B2B) melalui Table Top Forum serta promosi destinasi wisata lokal.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kabupaten Cirebon kembali menjadi tuan rumah West Java Tourism Exchange (WJTE) ke-3 tahun 2025. 

Acara ini akan digelar di salah satu hotel di Jalan Raya Tuparev pada Rabu, 27 Agustus 2025 dengan konsep Business to Business (B2B) melalui Table Top Forum serta promosi destinasi wisata lokal.

Ketua Panitia WJTE 2025, H. Rofi’i mengatakan, ajang ini dirancang untuk mempertemukan pelaku industri pariwisata dengan buyer baik dari dalam maupun luar negeri.

“Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pelaku industri pariwisata."

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Salat sebagai Jalan Menuju Keselamatan di Akhirat

"Target kami menghadirkan 100 buyer dan 50 seller dari berbagai sektor, seperti biro perjalanan, perhotelan, resort, restoran, pusat oleh-oleh, hingga destinasi wisata,” ujar Rofi'8 dalam konferensi pers di sebuah kafe di Jalan Raya Tuparev, Kamis (21/8/2025).

Menurut Rofi’i, WJTE 2025 juga diarahkan untuk mengangkat potensi wisata Kabupaten Cirebon, terutama pengembangan desa wisata.

“Konsep WJTE adalah B2B, sehingga buyer dan seller bisa langsung bertemu."

"Ini langkah strategis untuk mempromosikan potensi pariwisata Cirebon melalui desa wisata,” ucapnya.

Baca juga: CERAMAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Kepentingan Bangsa Harus Menjadi Prioritas Utama

Ia menambahkan, dua penyelenggaraan sebelumnya terbukti memberikan dampak positif bagi pariwisata lokal.

“Kami berkomitmen untuk terus mempromosikan ikon-ikon wisata Cirebon agar lebih dikenal luas, baik di Nusantara maupun mancanegara,” jelas dia.

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Cirebon Raya, Abdul Rozak menyebut, WJTE 2025 semakin diminati pelaku pariwisata. 

Tahun ini, mayoritas peserta yang hadir merupakan buyer baru.

Baca juga: MBG di Kuningan Dapat Dukungan Badan Pengentasan Kemiskinan RI, Bupati Kuningan Ungkap Begini


“Dalam event WJTE 2025, 70 persen buyer yang hadir adalah peserta baru."

"Sedangkan untuk seller, kami berharap didominasi pelaku usaha lokal, seperti hotel, restoran, pusat oleh-oleh, dan pengelola destinasi wisata."

"Ini kesempatan besar untuk mempromosikan Cirebon,” kata Rozak.

Rozak juga berharap WJTE bisa berkembang menjadi ajang internasional dengan durasi lebih lama.

Baca juga: KESAKSIAN Lusita 9 Tahun Bekerja di Singapura, Kini Alami Depresi dan Cuma Terima Gaji Rp12 Juta

“Kalau tahun ini hanya sehari, ke depan kami ingin menambah trip wisata, B2B, hingga gala dinner. Harapannya dua hari satu malam,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cirebon, Syafrudin Aryono menegaskan, WJTE merupakan program penting yang harus terus diperkuat.

“WJTE sudah tiga kali digelar dan terbukti berdampak positif."

"Tahun depan, mudah-mudahan anggarannya akan naik 20–50 persen,” ucap Ari, sapaan akrabnya.

Baca juga: CERAMAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Kepentingan Bangsa Harus Menjadi Prioritas Utama


Ari menyebut, saat ini Kabupaten Cirebon memiliki 60 desa wisata aktif.

Tahun 2025, pihaknya akan menambah 30 desa baru melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.

“Kami juga berencana membuat paket wisata unik, misalnya satu hari untuk satu kecamatan."

"Selain itu, September atau Oktober nanti, kami akan menghubungkan industri pariwisata dan agen perjalanan dengan desa wisata,” jelas dia.

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 22 Agustus 2025: Salat sebagai Jalan Menuju Keselamatan di Akhirat

Ia menegaskan, pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan secara parsial.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Mari bersama-sama memajukan pariwisata Kabupaten Cirebon,” katanya. 

  

Berita Terkini