Tragedi Longsor Tambang di Cirebon

Operator yang Selamat dari Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kini Turut Mencari Temannya yang Tertimbun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahmat (28), operator beko yang juga saksi mata kejadian longsor Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

Saat proses evakuasi, ia mengaku mencium bau menyengat dan menyaksikan kondisi jasad korban yang beragam.

Baca juga: Amaris Hotel Cirebon Tawarkan Intimate Wedding Package hanya dengan Rp125.000, Ini Fasilitasnya


“Kemarin saya mencium bau yang sangat menyengat."

"Ada yang masih utuh, ada yang sudah sedikit abu. Kebanyakan sih masih utuh, tapi ada juga yang tidak berbentuk, penuh luka-luka gitu,” ujarnya.

Di hari keenam pencarian, proses evakuasi kembali dihentikan sementara karena pergerakan tanah yang makin aktif.

Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengatakan, bahwa telah terjadi pergeseran tanah hingga 9 meter selama tiga hari terakhir.

Baca juga: CATAT, Begini Ketentuan Promo Schooliday PT KAI 2025, Bagi-bagi Diskon 20 Persen


“Setiap pencarian selalu diawali dengan assessment. Hari ini, hasil pemantauan menunjukkan indikasi longsor susulan, terutama di sektor worksheet B dan munculnya aliran air di sektor tengah worksheet A,” ucap Yusron dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).

Ia menegaskan, seluruh proses pencarian berada di zona merah dengan tingkat risiko tinggi.

Namun demi kemanusiaan, tim tetap melakukan upaya terbaik.

“Tentunya kita bekerja di sini sesuai SOP, kita lebih mengedepankan faktor keamanan. Tapi kita beranikan diri tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Ini sudah ditetapkan sebagai tanggap darurat,” jelas dia.

Baca juga: 6 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 5 Juni 2025, Depan PG. Tresna Baru dan Balai Desa Putat


Pencarian hari ke-6 sendiri dihentikan sekitar pukul 13.30 WIB.

Hingga kini, dari 25 korban yang dilaporkan tertimbun, sudah 21 jenazah ditemukan. 

Empat lainnya masih dalam pencarian.

Pihak berwenang akan melakukan evaluasi lanjutan esok hari, Kamis (5/6/2025), untuk menentukan apakah kondisi memungkinkan untuk melanjutkan pencarian.

 

 
 

Berita Terkini