Tragedi Longsor Tambang di Cirebon

Kesaksian Wawan yang Anaknya Tertimbun Longsor Gunung Kuda Cirebon Selama 3 Jam di Dalam Mobil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawan (50) bersama anaknya Ervan Rudiansyah (12), warga Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon menjadi salah dua korban selamat peristiwa longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Bahkan anaknya sempat terjebak selama 3 jam di dalam kabin mobil. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON-  Di tengah reruntuhan batu dan material longsor Gunung Kuda yang mengubur puluhan nyawa, Wawan (50), warga Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon masih bisa mengucap syukur.

Putranya, Ervan Rudiansyah (12), selamat meski sempat tertimbun di dalam mobil selama tiga jam.

Musibah longsor yang terjadi akhir pekan lalu menyisakan luka mendalam bagi para korban dan keluarga mereka.

Termasuk Wawan, yang saat kejadian tengah berada di area tambang untuk membeli batu sebagai bahan bangunan.

Baca juga: Longsor Gunung Kuda Cirebon Terus Diselidiki Polisi, Perhutani hingga ESDM Siap-siap Dipanggil


“Ya saya salah satu korban selamat bencana longsor Gunung Kuda kemarin."

“Posisi saya pas kejadian berada di luar mobil, masih di area longsor. Saya lagi di depan mobil, posisi muat batu, biasa kan sopir-sopir pada ngobrol," ujar Wawan saat diwawancarai Tribun, Senin (2/6/2025).

Namun obrolan santai itu berubah menjadi kepanikan ketika suara gemuruh dari lereng terdengar. Longsor datang seketika.

“Pas begitu longsor, semua spontan pada lari"

Baca juga: Bupati Cirebon Imron Turun ke Lokasi Longsor Gunung Kuda, Tegaskan Tak Boleh Lagi Ada Penambangan


"Saya ngobrol sama pekerja yang di situ, teman saya. Waktu kejadian kebetulan saya bawa anak saya yang libur sekolah. Posisi anak saya di dalam mobil, nungguin," kenangnya.

Wawan berlari sekuat tenaga.

Namun batu-batu besar terus berjatuhan, menghantam apa saja di jalurnya.

“Meski lari, kaki saya kena batu, kaya seolah-olah batu itu ngejar kita. Kalau yang gak kuat lari ya pada tertimbun."

Baca juga: 4 Lokasi SIM Keliling di Indramayu Hari Ini 3 Juni 2025, Balai Desa Pabean Udik dan Desa Larangan


"Teman saya aja sampai merangkak-merangkak, saking kencangnya batu berjatuhan,” jelas dia.

Setelah selamat dari reruntuhan, pikiran Wawan hanya tertuju pada satu hal, anaknya. 

Halaman
12

Berita Terkini