Sejarah Indramayu

Hamparan Batu Kuno di Situs Sudimampir dan Sambimaya Akan Diteliti Serius, Ungkap Sejarah Indramayu

Penulis: Handhika Rahman
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SITUS DI SUDIMAMPIR - Direktur Jenderal (Dirjen) Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud), Restu Gunawan bersama Bupati Indramayu, Lucky Hakim saat meninjau Situs Syekh Dampoe Awang di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu, Minggu (27/4/2025).

Oleh karenanya, Lucky pun menduga usia dari batu bata kuno yang ditemukan di Indramayu ini sezaman dan sudah berusia ratusan atau mungkin sudah ribuan tahun.

Ia juga meyakini akan ada banyak misteri yang dapat diungkap dengan dilakukannya penelitian tersebut.

“Untungnya masyarakat Indramayu walau kebanyakan petani, tapi tetap mau menjaga, keberadaan batu kuno itu dijaga oleh masyarakat, tidak dihancurkan, malahan dikasih kalau bahasa kerennya itu seperti police line begitu atau penanda jadi tidak diganggu,” ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Caridin menambahkan, di Desa Sudimampir ada sekitar 13 titik yang akan diteliti. Sedangkan di Desa Sambimaya ada sebanyak 6 titik.

Lokasi-lokasi tersebut merupakan titik penemuan hamparan batu bata kuno.

Disdikbud Indramayu sendiri akan turut membantu penelitian yang akan dilakukan oleh Kemendikbud guna mengungkap misteri sejarah tersebut.

“Penelitian ini pastinya kami akan dukung dan akan menjadi agenda kami untuk bisa ikut serta membantu,” ujar dia.

Baca juga: Awal Candi Sambimaya di Indramayu dari Bisikan Jin Biksu, Kini Didatangi Guru Besar Arkeologi UI 

Berita Terkini