Sejarah Indramayu

Hamparan Batu Kuno di Situs Sudimampir dan Sambimaya Akan Diteliti Serius, Ungkap Sejarah Indramayu

Penulis: Handhika Rahman
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SITUS DI SUDIMAMPIR - Direktur Jenderal (Dirjen) Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud), Restu Gunawan bersama Bupati Indramayu, Lucky Hakim saat meninjau Situs Syekh Dampoe Awang di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu, Minggu (27/4/2025).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Penemuan hamparan batu bata kuno di sekitaran area Situs Syekh Dampoe Awang di Kabupaten Indramayu akan diteliti secara serius.

Minggu (27/4/2025) hari ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud), Restu Gunawan datang langsung ke Indramayu untuk meninjau lokasi penemuan hamparan batu bata tersebut.

Keberadaan batu bata ini tepatnya berada di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu.

Kemendikbud pun memastikan akan serius mengungkap sejarah lampau dari situs yang selama ini belum terungkap di wilayah setempat.

Selain di Sudimampir, penelitian juga rencananya akan dilakukan di Situs Sambimaya di Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. 

Sama seperti di Sudimampir, di wilayah Sambimaya juga ditemukan ada banyak tumpukan batu bata kuno. 

Batu bata kuno yang ditemukan di dua lokasi ini rupanya memiliki kemiripan ukuran dan bentuk yang hampir sama. 

Jarak antara dua situs ini juga tidak terlalu jauh atau hanya sekitar 5 kilometer saja.

Sejauh ini hamparan bata kuno itu dianggap oleh masyarakat diduga kuat merupakan bagian dari sebuah candi yang telah lama hilang.

Sebagai bentuk keseriusan, Kemendikbud berencana akan menerjunkan drone khusus yang dapat memindai benda-benda yang ada di dalam tanah.

“Indramayu ini kita lihat sangat luar biasa dan kita memang belum pernah melakukan riset, mudah-mudahan ke depan kita akan lakukan aktivitas kaitannya dengan pelindungan,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (27/4/2025).

Bupati Indramayu, Lucky Hakim menyampaikan, pihaknya turut penasaran dengan temuan batu bata kuno tersebut.

Batu bata itu sebelumnya tertimbun di bawah lapisan tanah sawah, sebagian dari hamparan batu bata ini sudah berhasil ditemukan dan diangkat.

Dari penelitian awal yang sudah dilakukan, batu bata tersebut rupanya juga punya kemiripan dengan temuan batu bata kuno yang terdapat di Candi Batujaya di Karawang.

Oleh karenanya, Lucky pun menduga usia dari batu bata kuno yang ditemukan di Indramayu ini sezaman dan sudah berusia ratusan atau mungkin sudah ribuan tahun.

Ia juga meyakini akan ada banyak misteri yang dapat diungkap dengan dilakukannya penelitian tersebut.

“Untungnya masyarakat Indramayu walau kebanyakan petani, tapi tetap mau menjaga, keberadaan batu kuno itu dijaga oleh masyarakat, tidak dihancurkan, malahan dikasih kalau bahasa kerennya itu seperti police line begitu atau penanda jadi tidak diganggu,” ujar dia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu, Caridin menambahkan, di Desa Sudimampir ada sekitar 13 titik yang akan diteliti. Sedangkan di Desa Sambimaya ada sebanyak 6 titik.

Lokasi-lokasi tersebut merupakan titik penemuan hamparan batu bata kuno.

Disdikbud Indramayu sendiri akan turut membantu penelitian yang akan dilakukan oleh Kemendikbud guna mengungkap misteri sejarah tersebut.

“Penelitian ini pastinya kami akan dukung dan akan menjadi agenda kami untuk bisa ikut serta membantu,” ujar dia.

Baca juga: Awal Candi Sambimaya di Indramayu dari Bisikan Jin Biksu, Kini Didatangi Guru Besar Arkeologi UI 

Berita Terkini