"Tindakan prajurit semoga menjadi inspirasi dan motivasi kalangan dalam berbuat baik. Terutama dalam perjuangan pendidikan generasi penerus bangsa," ujarnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, U Kusmana mengatakan jumlah pelajar yang melintasi daerah aliran sungai itu sebanyak 90 pelajar. "Jadi ada 90 pelajar yang nyebrang sungai itu untuk menuju sekolah," katanya.
Kemudian diketahui, U Kusmana mengklaim bahwa jumlah 90 pelajar itu terdiri 60 pelajar madrasah ibtidaiyah dan 30 pelajar SD.
"Secara detail diketahui dari 90 pelajar itu 30 sebagai pelajar SD. Yang merupakan warga Desa Cipedes bersekolah di Desa Cipakem. Sedang untuk 60 pelajar lainnya itu merupakan peserta didik di madrasah ibtidaiyah yang terletak di Dusun Cisalak masuk Desa Cipedes," katanya.
Berita sebelumnya, sejumlah petugas TNI dan Polri serta dibantu warga, melakukan pertolongan hingga menggendong pelajar untuk melintasi daerah aliran sungai.
Kejadian itu terjadi di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, Kuningan.
Demikian hal itu dikatakan Kepala Desa Cipedes, A Nana Rusdiana saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).
Nana, Orang nomor satu di Desa Cipedes, mengatakan pertolongan yang dilakukan para anggota polisi dan tentara yang bertugas di Koramil Ciniru, karena daerah itu tidak memiliki bangunan jembatan sebagai sebagai akses bagi para pelajar dan warga setempat.
"Jadi anak sekolah yang digendong, karena daerah tidak memiliki bangunan jembatan. Padahal, jembatan itu dibutuhkan untuk aktivitas warga Cipakem dan Cipedes, terutama pelajar yang daerah setempat," katanya.
Alasan menggunakan jalan hingga melintas daerah sungai tersebut, Nana mengklaim bahwa jalur itu sangat mengefektifkan waktu atau jarak tempuh lebih cepat.
"Ya, kenapa lewat sungai, karena kalau melewati jalan darat itu lama," katanya. (*)