TRIBUNCIREBON.COM - Pemerintah telah resmi, menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait Tunjangan Hari Raya (THR), termasuk Bonus Hari Raya (BHR) bagi mitra perusahaan transportasi online seperti Grab dan Gojek.
Hal ini disampaikan langsung Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, yang mengimbau agar Grab, Gojek, dkk untuk membayarkan BHR mitra ojek online (ojol) dan kurir online yang berkinerja baik dengan besaran hingga 20 persen dari penghasilan rata-rata per bulan.
"Kita tentu harus fair, tidak mungkin besaran BHR disamaratakan. BHR ini menjadi sarana apresiasi bagi yang bekerja baik. Kami percaya beberapa perusahaan sudah ada simulasinya," ia menjelaskan.
Kendati demikian, besaran BHR bisa berbeda-beda tergantung kinerja pekerja ojol dan kurir online. Sebab, Yassierli mengatakan karakter dari pekerjaan mitra ojol dan kurir online berbeda dengan karyawan perusahaan pada umumnya.
Terkait mekanisme penyaluran BHR, Yassierli menyerahkan sepenuhnya ke masing-masing perusahaan.
"Jadi sekali lagi kita membangun kekeluargaan, membangun trust, membangun industri yang harmonis. Lihatlah yang positif, jangan lihat sanksinya. Lihatlah bahwa ini satu spirit yang kita ingin bangun. ke depan, kita lihat jika perusahaan aplikasi lebih siap, kita ingin bonusnya lebih besar," tuturnya.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 250.000 pekerja ojol dan kurir online yang aktif. Sementara itu, sebesar 1-1,5 juta pekerja ojol dan kurir online yang pasif.
Disamping itu, dalam aturan pemberian BHR atau THR tersebut merupakan wujud kepedulian perusahaan aplikasi terhadap para pengemudi dan kurir online.
Baca juga: Besaran Uang THR Ojol 2025 Berdasarkan Hitungan Kemenaker Perorang Dapat Segini
Aturan dan Syarat THR Ojol
Adapun, terdapat lima ketentuan yang ditegaskan dalam SE, khusus untuk Driver dan Kurir Online, diantaranya, sebagai berikut:
1. Bonus hari raya keagamaan diberikan oleh perusahaan aplikasi kepada seluruh pengemudi dan kurir online yang terdaftar secara resmi pada perusahaan aplikasi.
2. Bonus hari raya keagamaan diberikan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
3. Bagi pengemudi dan kurir online yang produktif dan berkinerja baik, bonus hari raya keagamaan diberikan secara proporsional sesuai kinerja dalam bentuk uang tunai dengan perhitungan sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir.
4. Bagi pengemudi dan kurir online di luar kategori sebagaimana dimaksud akan diberikan bonus hari raya keagamaan sesuai kemampuan perusahaan aplikasi.
5. Pemberian bonus hari raya keagamaan tidak menghilangkan dukungan kesejahteraan bagi pengemudi dan kurir online sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah diberikan oleh perusahaan aplikasi.
Selain itu, terdapat 5 Syarat penting lainnya yang harus dipenuhi untuk mendapat THR tersebut, diantaranya:
1. Pengemudi harus menyelesaikan minimal 250 perjalanan dalam satu bulan.
2. Jumlah hari dan jam kerja online harus mencapai setidaknya sembilan jam per hari.
3. Tingkat penyelesaian order harus tinggi.
4. Rating pengemudi juga menjadi pertimbangan.
5. Pengemudi tidak boleh melakukan pelanggaran terhadap kode etik aplikasi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mengimbau perusahaan transportasi online untuk memberikan THR dalam bentuk tunai kepada para pengemudi ojol dan kurir.
Menanggapi hal ini, Presiden Gojek, Katherine Hindra, menyatakan bahwa pihaknya akan menyalurkan bonus hari raya melalui program Tali Asih Hari Raya. Program ini ditujukan bagi mitra driver yang memenuhi kriteria tertentu.
Gojek sendiri telah menjalankan program serupa dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tahun ini terdapat perbedaan dalam sistem pemberian bonus, yakni adanya tambahan insentif dalam bentuk uang tunai.
Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi mitra driver yang telah bekerja keras sepanjang tahun.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews