Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Indramayu mengajak masyarakat untuk sama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selain upaya dari pemerintah, kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan juga menjadi salah satu kunci menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu.
“Makanya tetap kami mengimbau masyarakat untuk kemudian bersama-sama melakukan pencegahan penyakit DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk,” ujar Kepala Dinkes Indramayu, Wawan Ridwan kepada Tribuncirebon.com, Rabu (22/1/2025).
Wawan menyampaikan, masyarakat bisa memulai upaya pencegahan dengan melakukan hal-hal yang sederhana.
Seperti rutin menguras tampungan air, menutup tampungan air dan mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai atau menguburnya.
Kemudian apabila ada lahan yang tak terpakai bisa dimanfaatkan dengan menanam tanaman pengusir nyamuk semisal bunga lavender, dan lain sebagainya.
Bagi yang memiliki bayi, kata Wawan, sebaiknya memakai lampu untuk bayi ketika tidur.
“Kemudian juga kalau yang punya kolam agar memelihara ikan untuk pengendalian jentik-jentik nyamuk dan satu lagi yang penting juga untuk mengaktifkan jumantik atau juru pemantau jentik oleh kepala keluarga,” ujar dia.
Berdasarkan data yang dicatat Dinkes Indramayu, di awal tahun 2025 hingga 16 Januari tercatat sudah ada sebanyak 50 kasus.
Pada tahun 2024 bahkan terjadi peningkatan dua kali lipat lebih kasus DBD dibanding 2023 lalu.
Yakni, jumlah kasus tahun 2024 mencapai 527 kasus, sedangkan pada 2023 hanya sebanyak 218 kasus.
Meski mengalami kenaikan dua kali lipat lebih, kabar baiknya hanya ada 2 kasus meninggal akibat DBD di tahun 2024.
Sedangkan di tahun 2023, meski jumlahnya lebih sedikit namun kasus meninggal dunia mencapai 4 kasus.
Baca juga: Waspada! DBD di Indramayu Naik 2 Kali Lipat Lebih, Awal 2025 Ini Sudah Ada 50 Orang Terjangkit