Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Sejumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Majalengka tampak sibuk memunguti satu-per satu telur di kandang ayam yang lebarnya kira-kira mencapai 5 × 10 meter.
Telur-telur yang baru dipanen tersebut terlihat disimpan dalam wadah khusus, kemudian langsung dibawa warga binaan lainnya ke dapur Lapas Kelas IIB Majalengka.
Kepala Lapas Kelas IIB Majalengka, Febie Dwi Hartanto, mengatakan, panen telur ayam itu merupakan yang perdana dalam program ketahanan pangan Lapas Kelas IIB Majalengka.
Menurut dia, program itu tidak hanya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi memberikan keterampilan budidaya ayam petelur kepada para warga binaan.
Baca juga: Mengintip Para Tamping Dapur Warga Binaan Lapas Kelas IIB Majalengka Ikuti Pelatihan Tata Boga
"Dalam program ini, warga binaan diajak membudidayakan ayam petelur. Dan hari ini merupakan panen telur perdana," kata Febie Dwi Hartanto saat ditemui di Lapas Kelas IIB Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (15/1/2025).
Ia mengatakan, budidaya ayam petelur tersebut juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan Lapas Kelas IIB Majalengka yang produktif, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Pihaknya mengakui, telur hasil panen digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal warga binaan Lapas Kelas IIB Majalengka, dan sisanya dijual untuk memenuhi kebutuhan budidaya itu.
Saat ini, jumlah ayam petelur yang dipelihara dalam program budidaya tersebut mencapai 90 ekor, dan dalam sehari mampu menghasilkan kira-kira 60 - 80 butir telur.
"Jumlah populasinya tidak terlalu banyak, karena kami memanfaatkan areal brandgang di Lapas Kelas IIB Majalengka yang lahannya juga tidak terlalu luas," ujar Febie Dwi Hartanto.
Ia menyampaikan, jajarannya memanfaatkan sisa lahan tersebut semaksimal mungkin, bahkan di bawah kandang ayam juga terdapat kolam ikan yang menjadi bagian dari progam itu.
Febie berharap, program budidaya sekaligus pembinaan kemandirian yang berkelanjutan, mendukung ketahanan pangan, dan bekal keterampilan bagi warga binaan setelah menjalani masa tahanannya.
"Tujuan utama budidaya ayam petelur ini untuk memberikan bekal keterampilan berwirausaha bagi warga binaan, sehingga bisa dimanfaatkan saat kembali ke masyarakat," kata Febie Dwi Hartanto.