TRIBUNCIREBON.COM- Progres pembangunan mega proyek jalan Tol Demak-Tuban sepanjang 180,58 km diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 45,71 triliun.
Setidaknya, ada sekitar 40 desa dan 5 Kecamatan di Kabupaten Tuban yang bakal terlindas proyek Tol Demak-Tuban sepanjang 180,58 Km, yang kini menjadi rencana pemerintah.
Proyek Jalan Tol Demak-Tuban itu dipastikan akan menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menariknya, konstruksi Jalan Tol Demak-Tuban nantinya menghubungkan Jalan Tol Semarang-Demak, dengan Jalan Tol Tuban-Lamongan-Gresik.
Baca juga: UPDATE Tarif Terbaru Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Hari Ini 4 November2024
Proyek pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban sepanjang 180,58 km diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 45,71 triliun.
Seperti dikutip dari data Kementerian PUPR, dari total dana investasi Rp 45,71 triliun tersebut, sebanyak Rp 2,68 triliun akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan (porsi pemerintah).
Kemudian untuk peta kostruksi Jalan Tol Demak-Tuban, pengerjaan fisiknya jelas akan melewati empat kabupaten yakni Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Bocoran Tarif Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung Besok 1 November 2024
Direncanakan untuk di wilayah Kabupaten Tuban terhitung ada sekitar 35 desa tersebar di lima kecamatan yang terdampak proyek jalan tol ini seperti, Kecamatan Bancar, Kerek, Merukerak, Semanding dan Tambakboyo.
Seperti di Kecamatan Tambakboyo, ada 4 desa, lalu Kecamatan Bancar ada 9 Desa.
Untuk lebih jelas, berikut daftar desa di Tuban yang terdampak proyek Jalan Tol Demak-Tuban yang tribunCirebon.com kutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Tuban:
1. Kecamatan Bancar
Desa Jatisari
Desa Karangrejo
Desa Kayen
Desa Latsari
Desa Ngujuran
Desa Siding
Desa Sukoharjo
Desa Tenggerkulon
Desa Tlogoagung
2. Kecamatan Merakurak
Desa Kapu
Desa Pongpongan
Desa Tahulu
Desa Tegalrejo
Desa Temandang
Desa Tuwiri Kulon
Desa Tuwiri Wetan
3. Kecamatan Kerek
Desa Gaji
Desa Gemulung
Desa Jarorejo
Desa Kasiman
Desa Kedungrejo
Desa Margomulyo
Desa Padasan
Desa Temayang
Desa Wolutengah
4. Kecamatan Tambakboyo
Desa Belikanget
Desa Cokrowati
Desa Mander
Desa Plajan
5. Kecamatan Semanding
Desa Bektiharjo
Desa Boto
Desa Mander
Desa Plajan
Desa Genaharjo
Desa Penambangan
Desa Prunggahan Kulon
Desa Sambongrejo
Baca juga: Tarif Jalan Tol Jakarta-Tangerang Hari Ini 31 Oktober 2024, Naik Kisaran Rp500 hingga Rp10 Ribu
Profil Jalan Tol Demak-Tuban
Proyek pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban sepanjang 180,58 km diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp 45,71 triliun.
Seperti dikutip TribunCirebon.com dari data Kementerian PUPR, dari total dana investasi Rp 45,71 triliun tersebut, sebanyak Rp 2,68 triliun akan digunakan sebagai biaya pembebasan lahan (porsi pemerintah).
Sedangkan sisa dana sebesar Rp 32,46 triliun akan digunakan untuk membiayai proses konstruksi yang dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Kanigoro Blitar Terbelah, 269,3 Hektar Tergusur Tol Agungblijen
Jalan Tol Demak–Tuban akan menjadi bagian Jalan Tol Lintas Pantai Utara yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Lokasi titik awal proyek nantinya akan terhubung dengan jalan tol Semarang–Demak. Sementara titik akhir proyek akan terhubung dengan rencana Jalan Tol Tuban–Lamongan–Gresik.
Jalan Tol Demak–Tuban memiliki 2x2 lajur dalam 1 lane, dengan lebar lajur sebesar 2,6 meter. Sementara lebar bahu dalam dan luar jalan masing-masing 1,5 meter dan 3 meter.
Baca juga: 52 Desa di Kebumen Tersapu Jalan Tol Sepanjang 121,75 Kilometer, Mega Proyek Tol Jogja-Cilacap
Sementara itu, lebar median, termasuk bahu dalam adalah 5,5 meter. Sedangkan lebar rumija adalah 80 meter minimum dan lebar zona bebas di jalan utama adalah 9 meter.
Bila sudah beroperasi di tahun 2026 nanti, perkiraan volume lalu lintas di jalan Tol Demak–Tuban adalah 12.300 Kendaraan/hari,” ujar Kementerian PUPR.
Proses konstruksi jalan tol ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada kuartal tiga (Q3) tahun 2024 dan rampung pada dua (Q2) 2026.
Sedangkan proses konstruksi tahap kedua, akan dimulai pada kuartal 1 (Q1) 2027 dan ditargetkan rampung pada kuartal 4 (Q4) 2028.