Suspek Difteri di Majalengka

Dinkes Identifikasi 8 Kontak Erat Pasien Suspek Difteri yang Dirawat di RS Mitra Plumbon Majalengka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Ruang Isolasi RS Mitra Plumbon Majalengka, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Rabu (25/12/2024).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bocah berusia enam tahun yang dinyatakan suspek difteri dirawat di Ruang Isolasi RS Mitra Plumbon Majalengka.


Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka, Endang Triana, mengatakan, telah mengidentifikasi kontak erat pasien tersebut.


Menurrut dia, identifikasi itu merupakan upaya pencegahan penyebaran penyakit kepada kontak erat meski hingga kini belum menerima hasil uji laboratorium sampel swab pasien

Baca juga: RS Mitra Plumbon Majalengka Masih Tunggu Hasil Lab Pasien Suspek Difteri


"Kami telah mengidentifikasi dan mengambil sampel swab dari delapan orang yang menjadi kontak erat pasien," kata Endang Triana saat ditemui di RS Mitra Plumbon Majalengka, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Rabu (25/12/2024).


Ia mengatakan, delapan orang itu merupakan anggota keluarga yang sempat melakukan kontak dengan pasien asal Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, tersebut.


Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan RS Mitra Plumbon Majalengka, dr Aviando Aditya Putra, memastikan, kondisi pasien yang masih dirawat di ruang isolasi itu berangsur membaik.


"Saat ini, kondisi pasien berangsur membaik, demamnya mulai turun, dan pembengkakan di bagian lehernya juga perlahan mengempis," ujar Aviando Aditya Putra.

Baca juga: Diberi Terapi, Pasien Suspek Difteri yang Dirawat RS Mitra Plumbon Majalengka Berangsur Membaik


Aviando menyampaikan, bakteri difteri menular melalui saluran pernapasan, dan mengakibatkan gejala demam, nyeri tenggorokan, sesak nafas, terdapat selaput putih di rongga tenggorokan, hingga pembesaran getah bening.


Pihaknya mengakui, sebenarnya tren kasus difteri di berbagai daerah di Indonesia cenderung menurun seiring semakin banyaknya balita yang diberi imunisasi dasar dan lengkap.


Karenanya, ia mengingatkan masyarakat Kabupaten Majalengka yang memiliki anak balita untuk memberikan imunisasi dasar dan lengkap sebagai upaya mencegah penyebaran difteri.


"Imunisasi dasar dan lengkap ini menjadi langkah untuk menekan penyebaran difteri, sehingga jika kasusnya muncul maka tidak akan mewabah," kata Aviando Aditya Putra.

Berita Terkini