Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Beredarnya macam tutul di wilayah permukiman warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru menjadi perhatian pemerintah desa setempat.
"Dengan kejadian macan tutul yang beredar liar, kami sudah imbau warga untuk tetap waspada. Selain itu, kami juga menerima donasi berupa perasan," kata Juhari Harianto yang juga Kepala Desa Gunungmanik, saat memberikan keterangan kepada Tribun, Rabu (10/7/2024).
Bantuan petasan yang diterima, kata Juhari mengaku jumlahnya cukup banyak. Kemudian, kegunaan itu semata untuk mengusir macan tutul saat terlihat di lingkungan masyarakat sekitar.
"Iya, ketika warga melihat macan. Upaya penyelamatan itu dengan menyalakan petasan, dan itu hanya sebagai bentuk pengusiran pada macan saja," katanya.
Baca juga: BIKIN GEGER, Macan Tutul Muncul di Kuningan Nyaris Serang Warga, Petugas BPBD Lakukan Hal Ini
Selain mendapat petasan untuk mengusir macan, Juhari mengaku, setalah kejadian video viral beredar macan di lingkungan masyarakat sekitar. Perhatian lain datang dari sejumlah lembaga pemerintah dan aktivis lingkungan dan satwa Universitas Kuningan.
"Untuk perhatian dengan turunnya petugas BPBD, petugas BKSDA, ada juga tim peneliti dari Universitas Kuningan. Kedatangan mereka semua baik, untuk menciptakan keamanan dan rasa nyaman bagi warga yang di ancam dengan beredar liar macan tutul," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Anjing Jadi Tumbal Keganasan Macan Tutul di Kuningan, Ada Bercak Darah dan Kaki Patah
Berita sebelumnya, kemunculan macan tutul di permukiman warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, sontak menjadi perhatian pemerintah Kuningan.
"Saat ada laporan masuk ke kami, sejumlah petugas BPBD kami turunkan hingga lakukan sosialisasi keamanan dan keselamatan warga," kata Kepala BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, Rabu (10/7/2024).
Ibe sapaan akrab Kepala BPBD Kuningan menyebut, meski bukan wilayah kerja dalam melakukan evakuasi binatang buas yang berkeliaran di permukiman warga.
Baca juga: Bacabup HM Ridho Suganda Resmi Pegang Surat Tugas, Begini Reaksi Eks Wakil Bupati Kuningan
"Iya, untuk wilayah ancaman hewan buas kita bukan ahlinya, tapi kordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tetap kita lakukan. Kemudian, bentuk penyelamatan itu kami lakukan pada lingkungan masyarakat sekitar," katanya.
Dalam bentuk kerjasama dari ancaman hewan buas, Ibe mengungkap telah melakukan pencegahan dan antispasi kepada warga untuk tetap waspada. "Ancaman dari hewan buas, kami telah bekerjasama dengan pemerintah desa, untuk selalu antispasi dan waspada. Minimal kegiatan perorangan jangan dilakukan terlalu lama," katanya.