Laporan Kontributor Tribunjabar Subang Ahya Nurdin 

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Korban tewas akibat kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar di Ciater bertambah menjadi 11 orang.

Saat ini korban tewas dan luka berat sudah dibawa ke RSUD Ciereng Subang

Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan, saat ini semua korban sudah dievakuasi ke RSUD Subang

"11 orang korban meninggal dunia, terdiri dari 5 perempuan dan 6 Laki-laki. Sementara luka berat 15 orang, ringan 11 orang," kata Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu (11/5/2024) malam.

Sementara itu, terkait kronologi dan penyebab kecelakaan, Kapolda belum bisa memastikan.

"Kita fokus menyelematkan korban terlebih dahulu, untuk penyebab dan kronologis kita tunggu olah TKP besok," jelasnya.

Baca juga: Detik-detik Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok Terguling di Ciater, 4 Orang Tewas di TKP

Menurut Akhmad, kecelakaan tersebut melibatkan 5 kendaraan hingga jatuh korban banyak

"Selain bus pariwisata juga terdapat 1 mobil Jeep dan 3 motor yang tertabrak Bus maut tersebut," katanya

Saat ini, bus pariwisata tersebut sudah berhasil dievakuasi dan semua barang bawaan korban sudah kita amankan 

"Bus kondisinya rusak parah di bagian kanan, sementara barang korban sudah diamankan oleh petugas yang kita kerahkan baik dari polres Subang maupun Brimob dari Cikole," ungkapnya

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciater Subang, Sempat Oleng dan Menabrak Kendaraan

Akibat kecelakaan tersebut, terjadi kemacetan parah kedua arah hingga belasan kilometer. Saat ini lokasi TKP kecelakaan masih dipadati warga. (*)

Diberitakan sebelumnya, keluarga korban kecelakaan maut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok berkumpul di area sekolah, Jalan Raya Sawangan, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Orang tua korban datang ke sekolah untuk mencari kabar anaknya yang menjadi korban kecelakaan maut rombongan bus di Subang, Jawa Barat.

Bahkan, beberapa orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok menangis histeris mengkhawatirkan nasib anaknya tersebut.