Persibmania

Kemenangan Persib Atas PSIS Diwarnai Kericuhan Akibat Hadirnya Suporter Tim Tamu ke Stadion SJH

Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suporter PSIS Semarang yang datang ke Stadion Si Jalak Harupat.

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kericuhan warnai pertandingan Persib kontra PSIS Semarang pada pekan ke-26 Liga 1 musim 2023/2024, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (27/2/2024).

Pasalnya ratusan suporter tim tamu yang datang dengan tujuh bis memaksa masuk ke Stadion Si Jalak Harupat.

Baca juga: Bos Persib Bandung Sindir Komdis PSSI, Gara-gara Insiden Nick Kuipers dan Alberto Rodriguez

Berbekal acuan pada regulasi PT. Liga Indonesia Baru terkait penetapan larangan datang bagi suporter tim tamu, pihak keamanan pun mengadangnya dengan barikade.

Namun upaya persuasif yang coba dilakukan, rupanya tidak membuahkan hasil, kelompok suporter PSIS Semarang tetap memaksa untuk memberikan dukungan langsung pada tim kebanggaannya, bahkan dengan upaya menembus barikade dan pagar stadion.

"Jadi begitu pemeriksaan tiket kita mendapatkan ada sekitar tujuh bus dari suporter PSIS. Pada saat kita tahan untuk tidak masuk stadion, mereka memaksa untuk mendobrak pintu," ujar Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibiwo, dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/2).

Menurutnya, setelah upaya pengadangan dilakukan, menurutnya, pihak panitia pelaksana (Panpel) Persib justru membiarkan ratusan kelompok PSIS Semarang yang telah memiliki tiket itu masuk.

Sebab, jika tidak, lanjutnya, pihak suporter PSIS Semarang menuntut adanya ganti rugi atas biaya akomodasi, transport, dan tiket yang terlah dikeluarkan para suporter tersebut.

"Kami jaga, tapi mereka memaksa dan akhirnya dibiarkan masuk oleh pihak Panpel. Mereka juga memiliki tiket, dan menuntut jika tidak dibiarkan masuk, pihak Panpel harus mengganti uang makan, transportasi, dan tiket yang telah mereka beli," ucapnya.

"Kalau tidak dibiarkan masuk, juga dikhawatirkan malah menambah kekacauan, salah satunya bentrokan antar suporter. Jadi mereka boleh masuk dengan kawalan ekstra," lanjutnya.

Sementara itu, sebagai upaya antisipasi terjadinya bentrokan antar suporter, pihak kepolisian meminta ratusan suporter PSIS Semarang untuk mulai meninggalkan kawasan Stadion Si Jalak Harupat, pada 30 menit jelang pertandingan berakhir.

"Jadi selama pertandingan kami terus jaga. Pas 30 menit sebelum usai, kami arahkan suporter PSIS untuk pulang duluan dan kami kawal. Secara keselamatan aman. Namun demikian, seandainya kami tidak bekerja keras untuk mengamankan, khawatir akan jatuh korban," ujarnya. 

Pihaknya juga menyayangkan terjadinya kericuhan tersebut, dan meminta pihak Panpel mengevaluasi aturan soal penjualan tiket bagi suporter tim tamu yang dilarang menonton pertandingan langsung. 

"Sebaiknya ini menjadi evaluasi panpel. Mengapa yang aturannya tim tamu tidak boleh beli tiket dan tidak boleh datang, mereka justru terkoordinir bisa membeli tiket sebanyak 500 sampai 600 orang, dan tiba-tiba datang menggunakan bisa yang disewa khusus ke Stadion Si Jalak Harupat," katanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, kemarin, kehadiran suporter tim PSIS Semarang tampak mulai memasuki Stadion Si Jalak Harupat dan ditempatkan di tribune selatan D-1 saat para pemain tengah melakukan pemanasan jelang pertandingan.

Saat ribuan suporter tim Persib di tribune utara dan tribune timur bergantian menyanyikan chant dukungannya bagi tim kebanggaanya, tiba-tiba terdengar sayup-sayup ratusan suporter PSIS melakukan hal serupa.

Merasa janggal dengan lirik dan nada chant yang berbeda, para suporter Persib pun langsung tersadar akan adanya suporter tim lain yang datang ke Stadion Si Jalak Harupat.

Respon saling ejek antar suporter pun terjadi dan terus berjalan, bahkan saat pertandingan telah digelar. Pada jeda babak pertama, suporter tim Persib di tribune timur dan tribune selatan yang tersulut emosi  mulai mencoba mendatangi keberadaan para suporter PSIS.

Namun upaya sigap pihak kepolisian yang dibantu oleh steward untuk mengantisipasi bentrokan dengan membentuk barikade,  membuat kedua kelompok suporter gagal bertemu dan melakukan aksi yang tidak diharapkan.

Akan tetapi, sikap saling ejek disusul saling lemparan kemasan minuman pun tidak terhindarkan. Sehingga memaksa para petugas bekerja keras untuk melakukan pengamanan.

Akhirnya pada menit ke-70, dan papan skor menunjukan 3-0 bagi keunggulan Persib, petugas keamanan pun mengawal para suporter PSIS untuk keluar meninggalkan stadion. 

Tribune selatan D-1 Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung baru benar-benar steril dari kelompok suporter PSSI pada menit ke-75 pertandingan. Hingga pertandingan usai, tidak ada kabar mengenai potensi atau terjadinya bentrokan antar suporter.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjabar.id, kericuhan yang melibatkan kelompok suporter PSIS pun sebelumnya pernah terjadi saat tim PSIS Semarang menjamu PSS Sleman, di Stadion Jatidiri Semarang pada 3 Desember 2023 lalu.

Kericuhan terjadi ketika pertandingan memasuki masa injury time babak kedua. Mulanya, penghuni tribune utara, Snex, saling berbalas ejekan dengan suporter tamu, Brigata Curva Sud (BCS) yang berada di tribune barat.

Kericuhan pun akhirnya meluas. Ratusan pendukung tuan rumah bahkan sampai turun ke lapangan. Bahkan, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi pun menjadi salah satu korban pelemparan hingga mengalami luka robekan di kepalanya.

Akibat insiden tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan menggelar laga kandang dengan penonton kepada tim Laskar Mahesa Jenar hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024. 

Tak hanya itu, PSIS juga mendapatkan sanksi denda sebesar Rp. 25 juta dari Komdis PSSI. 

Baca juga: Persib Bandung vs PSIS Semarang Diwarnai Hal-hal Aneh, Mulai Soal Kuipers hingga Gol Pembuka

Berita Terkini