Kelebihan Jalur Pendakian Gunung Ciremai via Trisakti Sadarehe Majalengka Menurut Pendaki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anatasia Yunifah saat berfoto di puncak Gunung Ciremai via jalur pendakian Trisakti Sadarehe, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Rabu (27/12/2023)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bagi Anda yang berencana mendaki Gunung Ciremai pada momen Tahun Baru 2024 tidak ada salahnya menjajal jalur pendakian Trisakti Sadarehe.


Jalur pendakian yang berada di wilayah Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, tersebut, merupakan jalur kelima untuk mencapai puncak tertinggi di Jawa Barat.


Bahkan, pada momen libur Natal kemarin lebih dari 100 orang yang mendaki Gunung Ciremai via jalur Trisakti Sadarehe yang baru diresmikan pada tahun lalu tersebut.

Baca juga: Musim Hujan, BTNGC Ingatkan Pendaki di Gunung Ciremai Perhatikan Faktor Keselamatan Ini


Anatasia Yunifah (31), pendaki asal Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, mengaku baru pertama kali "muncak" melalui jalur pendakian Trisakti Sadarehe.


Ia biasanya mendaki gunung setinggi 3078 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu via jalur Palutungan di Kabupaten Kuningan, dan jalur Apuy di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.


"Ini pertama kali naik (gunung) Ciremai dari jalur Trisakti Sadarehe, karena jalur baru juga, sehingga sekalian mencoba," kata Anatasia Yunifah saat ditemui di Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Rabu (27/12/2023).


Ia mengatakan, setelah menjajalnya sendiri jalur Trisakti Sadarehe memiliki daya tarik tersendiri yang tidak ditemukan di empat jalur pendakian lainnya di Gunung Ciremai.


Di antaranya, padang savana yang membentang pada ketinggian 2670 mdpl, pemandangan matahari terbit dan terbenam, hingga hamparan Edelweis di sepanjang jalur menuju puncak.


Sementara jalur pendakian via Palutungan bakal "ditemani" surili atau lutung yang menghuni hutan Gunung Ciremai, sehingga menjadi daya tarik bagi para pendaki.

Baca juga: Mama Rieta Bikin Film Pendek, Ceritakan Perjuangan, Ternyata Nagita Slavina Pernah Hidup Susah


Pihaknya mengakui, setiap jalur pendakian di Gunung Ciremai memiliki karakteristik tersendiri, misalnya jalur Palutungan yang dihiasi hamparan Edelweis hingga bebatuan besar.


"Setiap karakteristik tersebut justru menjadi tantangan tersendiri bagi pendaki, kalau di Sadarehe jalurnya berkerikil dan dipenuhi Edelweis," ujar Anatasia Yunifah.


Pendaki lainnya, Fathurrohman (24), mengaku mendapat pengalaman baru setelah mendaki Gunung Ciremai via jalur Trisakti Sadarehe yang baru dijajalnya kali ini.


Pasalnya, pemuda asal Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, tersebut, baru pertama kali menempuh jalur tersebut meski sudah empat kali mendaki Gunung Ciremai.


Ia menyampaikan, waktu tempuh menuju puncak via jalur Trisakti Sadarehe relatif lebih lama dibanding mendaki dari jalur Apuy yang juga berada di wilayah Kabupaten Majalengka.


Namun, pihaknya mengakui banyak pengalaman yang didapat dari pendakian via jalur Trisakti Sadarehe, dan tidak ditemui di jalur Apuy, sehingga merasa seperti mendaki gunung lain.


"Track Sadarehe lebih sulit ketimbang Apuy, tapi view menuju puncak sangat bagus. Dari pos enam ke pos delapan banyak vegetasi yang enggak ditemui di jalur Apuy," kata Fathurrohman.

Berita Terkini