Disampaikan Widianto, nama sate gecek sendiri diambil dari bentuk sate yang digecek atau dibuat gepeng.
Sate gecek ini pun sangat berbeda jika dibanding sate-sate lainnya.
Selain dari bentuknya yang gepeng, sate gecek ini juga disantap dengan kuah hangat dari bahan rempah-rempah dicampur cabai rawit dan rebusan daging.
"Sate gecek ini dari daging sapi, tapi kalau dulu mah dari daging kerbau, cuma kan sekarang sudah susah mencari daging kerbau," ucapnya.
Disampaikan Widianto, sate gecek buatannya tersebut memiliki banyak penggemar. Terutama masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di Indramayu.
Cita rasanya yang manis dan khas membuat sate gecek tidak pernah kehilangan pembeli.
Hal ini terlihat dari larisnya sate jualan Widianto, baru buka sore tadi, menjelang malam hari ini, pembeli terus berdatangan dan sate gecek jualannya habis laku terjual.
"Biasanya bawa 300 tusuk, alhamdulillah banyak yang beli," ujarnya.
Adapun untuk harga sate gecek sendiri, disampaikan Widianto, pembeli cukup mengeluarkan uang Rp 25 ribu untuk 10 tusuk sate gecek.
Seorang pembeli, Slamet (39) mengaku sudah berlangganan sate gecek sejak lama.
Ia bahkan biasa menyempatkan waktu sepulang kerja untuk membawakan oleh-oleh sate gecek untuk keluarga di rumah.
"Karena menurut saya rasanya itu khas sekali, dibanding sate-sate lainnya saya lebih suka sate gecek," ucapnya.
Makanan Khas Indramayu Lainnya
Ketika berkunjung ke Indramayu kurang lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khasnya.
Rekomendasi kuliner yang wajib dicoba adalah rumbah. Sangat cocok dicoba untuk menjadi teman makan siang.