TRIBUNCIREBON.COM - Proses pra-rekonstruksi kasus Subang pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu digelar pada Kamis (2/11/2023) di rumah korban dan warung pecel lele.
Dalam pra-rekonstruksi itu Polda Jabar hanya menghadirkan tersangka Danu, sedangkan empat tersangka lain digantikan oleh pemeran pengganti.
Setelah proses pra-rekonstruksi, terungkap ada seorang bantuan polisi (banpol) dan oknum polisi yang diduga ikut terlibat dalam perusakan tempat kejadian perkara.
Baca juga: Pra Rekonstruksi Kasus Subang: 94 Adegan Diperagakan, Yosep Bopong Jasad Amalia ke Bagasi Alphard
Keponakan Yosep yang bernama Arif Lukman Nurhakim diduga sebagai oknum polisi yang terlibat dalam kasus pembunuhan dua tahun silam.
Arif Lukman merupakan anak dari Mulyana, adik kandung Yosep.
Dalam keterangannya, Arif Lukman membantah terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
"Tentang uang yang disebutkan yang katanya saya meminta, justru saya tidak tahu persis. Namun, ceritanya begini, saat setelah menjemput Yoris dari TKP untuk ikut perwakilan autopsi, sesampainya di polsek saya dihampiri Pak Mulyana, ayah saya," ungkapnya, Sabtu (4/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia menyatakan menyerahkan uang kepada Ace tanpa mengetahui maksud dan tujuannya lantaran diperintah oleh ayahnya, Mulyana.
"Yang saya tahu di pom bensin Ciater, dua mobil ambulans dan satu mobil unit polsek berhenti untuk beli bensin dan Saudara Ace turun menghampiri petugas pom dan para sopir ambulans. Jadi tidak ada saya meminta kepada Saudara Yoris," lanjutnya.
Baca juga: Proses Pra-rekonstruksi Kasus Subang Pembunhan Ibu dan Anak, Eksekusi Tuti di Adegan 20 sampai 28
Arif Lukman juga membantah mendatangi lokasi pembunuhan dan mengambil mobil Yaris milik Amalia.
Ia hanya diminta mengambil kucing yang ada di TKP dan mobil Yaris yang terparkir di sana.
"Saya bantah hal itu. Yang sebenarnya ialah sore setelah asar sekitar jam 17.00 WIB kurang, ada penyidik Reskrim Polres Subang mengobrol dengan keluarga yang berada di polsek. Saat itu kebetulan saya pun di sana. Ada Yosep, Yoris, Mulyana, dan ada Mas G dan kerabat juga Saudara A."
"Di sana kami diminta untuk mengambil kucing, takut mati, dan mobil Yaris yang saat itu mereka bilang enggak ada keterkaitannya. Semua yang ikut mendengarkan setuju," bebernya.
Arif Lukman mengaku tidak mengetahui mobil Yaris tersebut dibawa kemana dan oleh siapa.
"Jadi apa tujuannya bilang kalau saya yang menyuruh ambil? Lalu setelah itu penyerahan kunci juga dari pihak penyidik polres kepada keluarga utama (Yosep dan Yoris), lalu semuanya mengobrolkan mobil itu mau disimpan di mana."
"Pak Kades Jalancagak juga ada kok saat itu. Yang jelas saya hanya ikut berkata mau disimpan di mana pun mobil itu (di Yoris, kediaman nenek, di saya atau di Mulyana) yang penting hati-hati di jalannya," jelasnya.
Rumah Yoris dan Mulyana Digeledah
Polda Jabar melakukan penggeledahan di 4 rumah untuk mencari barang bukti kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, Selasa (31/10/2023).
Rumah yang digeledah yakni milik Yoris, Mulyana (adik Yosep), anggota bantuan polisi (banpol) dan seorang perwira polisi.
Anggota banpol dan oknum perwira polisi ikut membersihkan lokasi pembunuhan yang terjadi dua tahun lalu.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, penggeledahan dilakukan untuk mencari benda yang digunakan untuk melakukan pembunuhan.
Dari penggeledahan ini sejumlah barang diamankan mulai telepon genggam, memory card, laptop, stik golf, dan golok.
"Kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Kita cek dan uji swab ulang lagi manakala ada DNA korban di situ nanti," tuturnya, Rabu (1/11/2023).
Kombes Pol Surawan menerangkan, 4 orang yang digeledah rumahnya sempat masuk TKP pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam.
"Mereka itu orang-orang yang datang pada saat TKP awal. Jadi, mereka ada yang diperintahkan untuk membersihkan kamar mandi, kemudian mengambil barang-barang di sana termasuk juga mobil," terangnya.
Selain melakukan penggeledahan, Polda Jabar juga memeriksa anggota banpol dan oknum perwira polisi yang masuk TKP.
"Kita ingin mendapatkan keterangan yang pasti dari mereka, siapa yang memerintahkan kemudian tujuan utamanya apa," bebernya.
Keduanya berstatus saksi dan petugas masih mendalami keterlibatan mereka.
"Ini yang kita dalami, kita periksa semua dan kita mintai keterangan supaya kita lebih jelas lagi," tandasnya.
Aliran Dana Yayasan Ditelusuri
Di sisi lain, Polda Jabar masih mendalami aliran dana Yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan oleh Yosep.
Yayasan pendidikan di Subang, Jawa Barat tersebut diduga sebagai pemicu kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kombes Pol Surawan mengaku masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dugaan tindak pidana pencucian uang di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ada daftar siswa fiktif dan yayasan selama ini menerima aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Kita akan komunikasi dengan bank untuk membuka buku rekening sekaligus aliran ke mana," bebernya, Senin (30/10/2023).
Anak pertama Yosep dari pernikahan dengan Tuti, Yoris Raja Amanullah diduga terlibat dalam kasus penggelapan dana yayasan.
Saat pembunuhan yang terjadi dua tahun lalu, Yoris menjabat sebagai ketua yayasan.
Kuasa hukum Yosep, Rohman Hidayat menyatakan, kliennya tidak menikmati harta milik kedua korban pembunuhan.
Justru Yoris yang menguasai rumah korban yang menjadi TKP pembunuhan.
"Tempat itu (rumah Tuti dan Amalia) diklaim sama Yoris hari ini, dikuasai sama Yoris. Waktu saya sempat mau main ke sana sama Pak Yosep sebulan yang lalu setelah kami ziarah kubur, kami enggak bisa masuk karena kuncinya dipegang Yoris," tuturnya.
Rohman Hidayat menerangkan rumah tersebut kini tidak dihuni, namun kunci rumah dipegang oleh Yoris.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Hilda Rubiah/Rheina Sukmawati/Salma Digna)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Ada Oknum Polisi Terlibat Kasus Subang, Arif Lukman Bantah Masuk TKP dan Ambil Mobil Amalia