Hasilnya mata kanan SA mengalami kebutaan permanen.
Samsul Arif ayah SA pun datang ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya.
Hal ini karena SA tak bisa melihat dengan jelas sulit mengenali pelaku pemalakan tersebut.
Ditambah lagi pihak sekolah enggan menunjukkan rekaman CCTV.
Pada 28 Agustus, kesabaran Samsul Arif sudah habis.
Dia melaporkan peristiwa ini ke Mapolres Gresik.
Samsul Arif saat ditemui di rumahnya mengaku anaknya trauma masuk sekolah dan minta pindah sekolah.
Namun, tak dituruti sebelum kasus ini terang benderang.
SA saat ini kesulitan membaca dan mengaji.
"Kalau membaca atau mengaji mata kanannya ditutup baru lancar. Kalau tidak ditutup bacanya lama tidak lancar," kata Samsul.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com