Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Di balik gemuruh motor dan hiruk-pikuk jalanan Garut, tersembunyi kisah luar biasa seorang warga bernama Wagiman (51).
Laki-laki yang akrab disapa Mas Ojek itu merupakan warga Kampung Neglasari, Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Wagiman berasal dari Gombong, Kebumen. Kampung halamannya saat ini merupakan kampung istrinya, Tatat Kurniati (49).
Sudah lebih dari 20 tahun Wagiman menjalani pekerjaannya itu di kawasan Pasar Andir Bayongbong, Garut.
"Saya dulu kerja di salah satu pabrik peralatan pendidikan di Bandung, tahun 1999 ada krisis moneter sehingga saya kena PHK. Sejak saat itulah saya ngojek," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Jumat (11/8/2023).
Tidak hanya menjadi penghubung mobilitas warga, ia juga menjadi pilar inspirasi bagi putri sulungnya yang bernama Wiwit Nur Hidayah (25) dalam meraih gelar Doktor Kimia termuda di Fakultas FMIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Perjalanan panjang Wagiman mengantarkan anaknya meraih gelar doktor tidaklah mudah, sejuta cerita pahit sudah pernah dilaluinya.
"Meskipun saya hanya seorang tukang ojek, semua pengorbanan dan perjuangan dari ngojek adalah investasi bagi masa depan anak. Saya ingin dia memiliki kesempatan yang saya tidak miliki," kata Giman.
Seperti pepatah, buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Wiwit Nur Hidayah sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sudah ikut serta tekun berjuang dalam pendidikannya.
Wiwit pun kerap meraih gelar juara di kelasnya hingga ia lulus, lalu melanjutkan sekolahnya ke SMPN 1 Bayongbong.
Saat jadi siswa SMP, Wiwit juga berhasil meraih gelar juara, bahkan menjadi salah satu lulusan terbaik di SMPN 1 Bayongbong.
"Kemudian dia disarankan melanjutkan ke SMA, alhamdulillah masuk SMAN 1 Garut," ungkapnya.
Setelah lulus sekolah, anaknya itu berhasil lolos ke beberapa perguruan tinggi, hingga akhirnya memilih Unpad Jurusan Farmasi dengan beasiswa.
Selepas mendapatkan gelar S-1, anaknya itu kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-2 berbekal beasiswa selama ia menempuh pendidikan S-1.