Antisipasi Dampak El Nino dan Ancaman Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai, Ini Langkah BPBD Kuningan

Penulis: Ahmad Ripai
Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat lintas sektor dalam menghadapi cuaca Elnino dan ancaman Karhutla di Kuningan.

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Pemerintah Kuningan komitmen melakukan pengawasan serta mewaspadai terhadap kemarau berkepanjangan serta dampak fenomena El Nino.

Kondisi tersebut berpotensi memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan khususnya di kawasan Gunung Ciremai.

Demikian hal itu dikatakan Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana kepada wartawan, seusai melaksanakan rapat kordinasi dengan unsur pimpinan daerah Kuningan di Ruang Rapat Linggajati Setda Kuningan, Rabu (26/7/2023).

Indra Bayu mengatakan, upaya koordinasi dengan lintas sektoral terus dilakukan dalam mengantisipasi terjadinya karhutla.

Apalagi menghadapi fenomena El Nino yang berpotensi membuat musim kemarau lebih panjang.

“Antisipasi yang dilakukan, justru terhadap perubahan iklim secara ekstrem. Dampak bisa dirasakan dari fenomena El Nino, yakni musim kemarau yang kemungkinan bisa lebih panjang dari biasanya,” ujarnya.

Akibat terjadinya cuaca El Nino ini dapat mengancam terhadap potensi kekeringan di sejumlah wilayah.

"Sehingga mitigasi kebencanaan harus segera dilakukan baik struktural maupun non-struktural. Jadi tidak hanya kekeringan saja, soal kebakaran hutan juga mesti kita antisipasi," ujarnya.

Mitigasi kebencanaan, kata dia, bahwa ini penting bagi semua lapisan dan harus bekerja sama.

"Salah satunya, minimal sarana dan prasarana harus kita sediakan dalam penanganan kebencanaan. Kemudian, kerja sama lintas sektoral dapat menekan atau meminimalisasi potensi terjadinya musibah kebencanaan di Kuningan," katanya.

Bentuk kegiatan di lapangan melalui apel gabungan siaga karhutla dengan simulasi pemadaman api kebakaran di kawasan Gunung Ciremai.

“Kami juga beri edukasi kepada masyarakat terkait bahaya karhutla, termasuk di jalur-jalur pendakian Gunung Ciremai," katanya .

Mengenai titik karhutla yang kerap terjadi di kawasan Gunung Ciremai khususnya teritorial Kuningan biasanya di wilayah Pasawahan.

"Titik lokasinya yaitu Blok Bukit Seribu Bintang (BSB), Blok Pajaten, Blok Batu Luhur dan kawasan sekitarnya itu rawan terjadi potensi karhutla," katanya.

Baca juga: Monyet Liar Masuk Permukiman di Majalengka, Turun dari Gunung Ciremai, Warga Lengkong Kulon Resah

Berita Terkini