Sosok

Prajurit Kodim 0615/Kuningan Berpengasilan Rp 1 Miliar Berkat Usaha Ini, Ini Sosoknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana kunjungan Dandim Letkol Inf Bambang Kurniawan saat mendapat penjelasan tentang alat khitan dari Agus sang pengusaha yang juga anggota TNI di rumah mewahnya yang dekat TPU yang viral di Kecamatan Darma, Kuningan.

"Pak Agus produksi dan usaha penjualan alat khitan ini berjalan sudah lama. Jadi, Pak Agus bisa menciptakan alat khitan modern ini di jual ke berbagai Negara," ujarnya.

Menyinggung soal awal usaha produksi alat khitan, Dandim menyebut bahwa awal pembuatan itu dari keprihatinan saat menyaksikan kegiatan khitanan masal.

Kemudian saat pelaksanaan berlangsung, alat khitan modern itu rusak dan tim medis juga meminta bantuan perbaikan alat tersebut.

"Awal produksi alat khitan, Pak Agus ini memperbaiki alat khitan seperti laser merek luar negeri. Nah, alat yang dibetulkan itu bentuk besar dan jauh berbeda dengan alat ciptaan Pak Agus seperti ini," ujarnya.

Belajar perbaikan tersebut, Dandim menambahkan, usaha digeluti ini sangat baik dan jauh dari plagiat atau peniruan persis. Sebab, produk yang dibuatnya itu banyak perbanyak dan lebih praktis dengan produk lainnya.

"Dari pengalaman pak Agus saat membetulkan alat khitan laser dan sekarang bikin sendiri. Ini bukan plagiat, karena produknya jauh lebih bagus dan produk Pak Agus lebih praktis, portabel serta bisa di bawa di saku baju atau celana," ujarnya.

Selain praktis, Dandim menyebut alat khitan ini memiliki penyimpanan listrik untuk waktu tertentu. Selain itu, alat ini bisa di lakukan pengisian listrik dari aliran listrik mesin mobil atau instalasi listrik AC (Alternating Current).

"Iya, sistem kelistrikan alat khitan laser ini setrum AC. Kemudian, kekuatan listrik dalam penyimpanan pada alat itu bisa melakukan khitanan sebanyak 25 anak saat kegiatan sunatan masal," ujarnya.

Untuk alat khitan produk Anggota TNI, Dandim menyebut hampir semua dokter di Kuningan menggunakan alat khitan seperti ini. Kemudian, secara penjualan itu masuk keĀ  sebanyak 64 negara.

"Untuk pengembangan penjualan alat ini, tadi Pak Agus sebut sudah 64 negara yang melangsungkan kegiatan jual beli produknya. Namun, dari jumlah tadi itu ada 2 negara yang di putus melakukan kegiatan bisnis, kedua Negara itu Ukrania dan Rusia," ujarnya.

Berita Terkini