Haji 2023

Cerita Saat Wukuf di Arafah, Ada Isak Tangis di Sela Doa dan Dzikir di Dalam Tenda

Editor: taufik ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat wukuf di Padang Arafah, Selasa (27/6/2023).

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, ARAFAH - Siang itu Matahari bersinar terik di Padang Arafah.

Jemaah haji yang tadinya bersantai di bawah pepohonan sejak pagi yang sejuk, berangsur masuk ke tenda masing-masing.

Sebagian di antaranya bersiap mengambil wudu, untuk menyambut masa wukuf yang merupakan puncak ibadah haji, Selasa, 9 Dzulhijjah 1444 H (27/6/2023).

Saat matahari tepat berada di atas kepala, azan dikumandangkan di dalam setiap tenda-tenda kloter.

Di sebuah tenda di antara ribuan tenda di Padang Arafah, jemaah haji Kloter 38 pun mendengarkan khutbah wukuf dari khatib.

Isinya tentang peningkatan taqwa kepada Allah dan ditutup dengan rangkaian doa bersama.

Jemaah kemudian melaksanakan salat zuhur dan ashar secara jamak takdim dan qashar.

Seusainya, jemaah berdzikir dan berdoa bersama. Isak tangis sesekali terdengar di antara saf-saf jemaah, menyela bacaan dzikir dan doa. 

Di dalam tenda seketika nyaris hening, semuanya terhanyut dalam bacaan-bacaan doa, dzikir, dan lantunan Al Quran.

Ada yang membacakan doa yang dikirim lewat pesan digital di ponselnya, ada yang membaca catatan doa dalam kertas-kertas kecil.

Matahari mulai bersinar menyorot dinding-dinding tenda. Hari beranjak sore, suhu udara sedikit lebih sejuk.

Sebagian jemaah berangsur meninggalkan tenda. Beranjak dari rombongan besar di tenda, jemaah mulai berpencar dalam kelompok kecil, pasangan, atau menyendiri.

Mereka duduk-duduk di karpet di bawah rimbunan pohon, di kursi-kursi samping tenda, atau tempat terbuka lainnya sekitar tenda utama.

Pasangan suami dan istri yang selama di dalam tenda terpisah dalam saf laki-laki dan perempuan, bertemu kembali.

Halaman
12

Berita Terkini