Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Tiga jalan tol baru di Jawa Barat siap digunakan selama masa mudik dan balik lebaran atau Idulfitri 1444 H/ 2023 M.
Ketiga tol tersebut akan dioperasikan untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang berpotensi terjadi pada masa mudik tahun ini.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, A Koswara, mengatakan tol pertama yang akan digunakan khusus untuk masa mudik ini adalah Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).
Ada beberapa fakta pengoperasian Tol Cisumdawu ini.
Misalnya saja Cileunyi-Cimalaka akan dibuka normal, sedangkan Cimalaka-Dawuan akan dipakai parsial.
"Cisumdawu kemarin sudah ditinjau Pak Gubernur, yang difungsikan nantinya nyambung sampai Tol Cipali, itu satu arah dari Cimalaka dari pukul 06.00 sampai 15.00 WIB untuk operasionalnya," kata Koswara di Bandung, Kamis (13/4/2023).
Perlu diingat juga, jika di Tol Cisumdawu belum ada rest area permanen.
Usahakan BBM harus cukup karena rest area terdekat ada di Tol Cipali KM 166.
Tol kedua yang akan difungsikan adalah Tol Jakarta-Cikampek II, dari Karawang sampai Sadang. Sehingga, akan mengurangi kepadatan lalu lintas di pertemuan antara Cipali dan Cipularang.
Tol ketiga yang dapat difungsikan adalah Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), melalui Exit Cibadak.
Hal ini pun dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur arteri antara Bogor dan Sukabumi.
Koswara mengatakan terkait persiapan angkutan Lebaran Tahun 2023, ada beberapa hal yang dibahas oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat bersama pihak terkait seperti kepolisian.
"Jadi bersama kepolisian kita menyusun beberapa rencana penanganan kemacetan dengan pengaturan lalu lintas di jalan nasional atau provinsi. Dengan penggunaan tol ini, akses atau exitnya harus kita atur juga," kata dia.
Koswara mengatakan dari penggunaan jalan nasional saat arus mudik Lebaran 2023 akan berpengaruh ke jalan provinsi dan jalan kabupaten kota.
"Sehingga harus diantisipasi titik mana saja yg harus dilakukan pengaturan. Ini sebagai bagian dari pengaturan lalu lintas di jalan nasional untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan arus kendaraan saat mudik nanti," katanya.
Koswara mengatakan pada masa mudik tahun ini, diperkirakan sebanyak 20 juta orang akan meninggalkan kawasan Jakarta menuju timur.
Sebanyak 5 juta di antaranya akan masuk ke Jawa Barat. Belum lagi masyarakat Jabar yang bergerak ke kawasan wisata dan silaturahmi.
"Sehingga selain lintasannya, yang harus diperhatikan adalah mobilitas di dalam Jawa Barat. Ini menjadi perhatian kami karena dari 50 juta warga Jabar, sebanyak 43 persen di antaranya akan melakukan silaturahmi atau wisata," katanya.
Mengenai komposisi kendaraan pemudik, Koswara mengatakan sebanyak 60 persen pemudik menggunakan sepeda motor sehingga dipastikan akan menggunakan jalan arteri dan alternatif. Kemudian 20 di antaranya menggunakan kendaraan umum, dan sisanya menggunakan kendaraan pribadi.
"Kami nenurunkan personil keseluruhan 4.500 orang bantu kelancaran transportasi. Ditugaskan juga petugas traffict counting untuk early warning dan manajemen rekayasa lalu lintas," katanya.
Baca juga: Titik Pertemuan Tol Cisumdawu & Cipali Diprediksi Padat Saat Mudik, Ini Antisipasi Polres Majalengka