Untuk memasak, ia membuat kompor alami dengan menggunakan batu yang ditumpuk dan kayu bakar untuk perapian.
Kondisi rumah tersebut, diakui Tomi sendiri cukup membuatnya sedih.
Namun, karena kondisi himpitan ekonomi, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak.
Tomi menyampaikan, sehari-hari ia hanya bekerja sebagai pengamen.
Sesekali ia juga bekerja sebagai buruh serabutan bilamana ada yang meminta bantuan tenaganya.
"Kalau dirata-rata dapat mungkin Rp 50 ribu sehari. Penghasilan segitu dibilang cukup ya enggak, dibilang enggak cukup juga enggak. Saya syukuri saja alhamdulillah masih ada rezeki," ujar dia.