Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka memastikan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang idul adha sudah nol kasus atau nihil.
Hal itu setelah beberapa pekan sebelumnya, terdapat beberapa hewan yang terindikasi terjangkit penyakit tersebut.
Namun setelah melakukan karantina dan diobati secara intensif oleh dokter hewan DKP3, hewan sapi tersebut sudah dinyatakan sembuh.
Kepala DKP3 Majalengka, Iman Firmansyah mengatakan, pihaknya sempat kebingungan lantaran adanya sejumlah hewan ternak sapi yang terindikasi PMK.
Namun, berkat kesigapan para dokter hewan dan ketekunan peternak untuk terus memberikan vitamin dan memberi obat tradisional, hewan-hewan itu kini sudah dalam keadaan sehat.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa hewan ternak dan memang terindikasi, tapi Alhamdulillah saat ini sudah sembuh."
"Ini berkat dokter kami yang tanggap dan juga peternak yang telah mendengarkan saran dari kami untuk membuat obat tradisional ramuan herbal dari kunyit, tetesan tebu dan lain sebagainya," ujar Iman kepada Tribun, Rabu (8/6/2022).
Dia menyebutkan, sebelumnya terdapat ribuan hewan ternak di Majalengka yang terindikasi PMK.
Baca juga: Sapi Renggut Nyawa Bocah 12 Tahun, Ditangkap Polisi & Terancam Dipenjara, Ini Kronologinya
Terindikasi itu muncul, setelah adanya bentuk fisik pada hewan seperti luka-luka dan mengeluarkan air liur di hidungnya.
Dari banyaknya hewan ternak itu, lokasi ternak di Desa Mekarjaya dan Kelurahan Babakan Jawa menjadi daerah yang paling banyak terindikasi.
"Kami telah mengindikasikan ada sekitar 10 ribu hewan ternak yang kemarin kami perhatikan terindikasi PMK. Sebagian kami telah ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium di Subang dan Alhamdulillah semuanya negatif," ucapnya.
Kendati nihil kasus PMK, pihaknya masih tetap mewaspadai terkait kedatangan hewan, khususnya dari luar daerah.
Pihaknya juga masih mendirikan posko pengaduan di kantor dinas sebagai bentuk antisipasi jika ada laporan hewan yang kembali terindikasi PMK.
"Semoga menjelang Idul Adha ini, kami tetap nol kasus PMK. Soalnya ini juga berdampak juga bagi peternak-peternak kami yang merasa mengalami kerugian penjualan karena menurunnya jumlah pembeli," jelas dia.
Baca juga: Ratusan Sapi di Kabupaten Cirebon Terjangkit PMK, Dua Ekor Mati, Begini Penjelasan Kepala Dinas