Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Warga mengamuk di depan Gerbang Utama PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Balongan (ITB) di Kabupaten Indramayu, Senin (28/3/2022).
Mereka menuntut agar PT Pertamina segera merealisasikan ganti rugi imbas kebocoran pipa solar pada 16 Maret 2022 kemarin.
Saat itu, warga di Desa Balongan digegerkan dengan terciumnya bau Solar yang menyengat di pemukiman mereka.
Selain itu, warga merasa dirugikan karena tambak maupun laut ikut tercemar ceceran limbah.
Pasalnya para nelayan tidak bisa melaut, petambak ikan tidak bisa mengisi empang mereka, hingga pelaku wisata pantai merugi karena laut tercemar.
Salah seorang warga, Saroni (54) mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan karena tidak adanya itikad baik dari Pertamina walau kejadian pipa bocor sudah terjadi sekitar 2 minggu lamanya.
"Gak ada tanggapan, padahal sudah 2 minggu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Saroni mengatakan, aksi ini dilakukan secara spontanitas tanpa digerakan oleh pihak lain.
Baca juga: Warga Paksa Buka Gerbang PT Pertamina Balongan Pakai Batu, Tuntut Ganti Rugi Kebocoran Pipa Solar
Warga hanya ingin, realisasi ganti rugi secepatnya dilakukan PT Pertamina.
Mengingat, audiensi soal ganti rugi tersebut sudah berulang kali dilakukan, namun tetap tidak menemui titik temu.
"Kami spontanitas, tidak ada ketua, murni inisiatif warga yang terdampak," ujar dia.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, warga mengamuk dengan cara mengedor-gedor Gerbang Utama PT Pertamina Integrated Balongan dengan menggunakan batu.
Situasi semakin memanas saat petugas keamanan di dalam gerbang meneriaki warga agar tidak anarkis.
Warga pun berupaya mendobrak gerbang hingga akhirnya nyaris jebol.
Baca juga: Pertamina akan Bertanggungjawab Soal Pipa BBM Solar yang Bocor hingga Cemari Pantai Balongan
Saat ini, ratusan warga di Balongan masih bertahan di depan gerbang utama PT Pertamina ITB.