Keduanya sama-sama sering bertamu atau menghabiskan waktu liburan bersama.
"Dekat banget dengan korban. Saya sering ke sini atau tante sering ke rumah saya dan kemarin dua minggu terakhir dengan almarhum ke Pangandaran refreshing," katanya.
Dia mengaku memang korban dengan mantan suaminya ini ada permasalahan.
Sampai-sampai, suami Hesti menyuruh Hesti mengajak tantenya itu untuk jalan-jalan ke Pangandaran.
"Sebelumnya memang korban dan pelaku sudah ada kasus yang ribet," katanya.
Ketika disinggung terkait pemicu dari penusukan ini, Hesti mengatakan pemicunya adalah pernikahan anak bungsunya.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan.
Rencana anaknya nikah itu 12 Februari 2022. Alasan si anak enggak mau ada bapaknya hadir ya karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," katanya.
"Sedih sekali rasanya kehilangan tante, karena memang kami dekat sekali. Apapun permasalahan yang dia alami sering cerita, mulai kerjaan, keluarga, dan segalanya selalu ngobrol. Semalam pun menghubungi whatsapp ke saya," ujarnya.
Dia menilai aksi mantan suami tantenya hingga melakukan penusukan itu merupakan aksi nekat.
Padahal, sepengetahuanya, dia belum pernah mendengar ada tindakan-tindakan di luar batas kewajaran.
"Biasanya adem ayem bahkan saya sarankan ke tante untuk nikah lagi saja dengan mantannya itu karena sering bareng-bareng.
Tapi, tante selalu mikir-mikir dan posisinya juga si pelaku ini sudah punya istri," ucapnya seraya menyebut tantenya bercerai dengan pelaku pada 2007.(*)