Korban, menurut Hikmat, meninggal sebagai syuhada.
"Saat itu ia sedang melaksanakan tugas, masih mengenakan seragam.
Saya minta doanya agar almarhumah diterima iman dan Islamnya dan diberi tempat yang terbaik," kata Hikmat.
Kesedihan yang mendalam, juga diungkapkan keponakan korban, Hesti Hendrawati.
"Tadi dapat kabar dari teman gurunya kalau tante dicegat oleh mantan suaminya. Saya cepat-cepat bangun dan mandi lalu ke sekolah, ternyata tante sudah tergeletak," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Jalan Sadangserang 45A, Kelurahan Sadangserang, Kecamatan Coblong.
Hesti mengaku sangat dekat dengan tantenya itu.
Mereka bahkan sering menghabiskan waktu liburan bersama.
"Dekat banget. Saya sering ke sini atau tante sering ke rumah saya. Dua minggu lalu, kami sempat Pangandaran, refreshing," katanya.
Hesti mengatakan, antara tantenya dengan mantan suaminya memang ada masalah menyusul rencana pernikahan anak bungsu mereka.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan. Rencana anaknya nikah itu 12 Februari 2022."
"Alasan si anak enggak mau bapaknya hadir karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," katanya.
"Sedih sekali rasanya kehilangan tante, karena memang kami dekat sekali. Apapun permasalahan yang dia alami sering cerita, mulai kerjaan, keluarga, dan segalanya selalu ngobrol. Semalam pun menghubungi whatsapp ke saya."
Hesti mengatakan, jenazah tantenya kemungkinan akan dimakamkan Selasa (8/2) di Cikutra. (tiah sm/nandri prilatama)