Setahun Longsor Cimanggung Sumedang, Begini Lokasi Korban Tertimbun, Aura Mistis Bikin Takut Warga

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi terkini tepat setahun lokasi longsor Bojong Kondang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (9/1/2022) sore.

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana.

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Matahari sore menerpa Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terlihat tangguh sebuah Masjid yang berdiri di bekas lokasi longsor. 

Masjid itu adalah saksi bisu 40 orang meregang nyawa akibat tertimbun longsor pada 9 Januari 2021. Kini, setelah tepat setahun kejadian mengerikan itu, 9 Desember 2021, Pemerintah sudah sedikit melakukan penataan di daerah tersebut. 

Lahan yang semula tebing curam dan konturnya tak menentu akibat longsor dan penyingkapan tanah dalam proses pencarian korban longsor, kini sudah tertata. 

Lahan bekas longsor itu ditata menjadi terasering dengan ukuran undakan yang lebar namun lereng ke setiap undangan berjarak pendek. Dengan demikian, tidak terlihat kecuraman lahan. 

Selain Masjid, ada juga bangunan yang hancur berupa rumah berdinding anyaman bambu, sebuah rumah kokoh yang di temboknya penuh lumpur, dan tiga rumah di atasnya yang merupakan bangunan rumah kavling perumahan.    

Baca juga: Developer Perumahan yang Longsor di Cimanggung Menghilang, Warga Segel Kantor Marketing

Bangunan-bangunan itu berjauhan dan ditinggalkan penghuninya. Kecuali masjid yang sudah diperbaiki dan dipakai lagi untuk salat dan aktivitas keagamaan lainnya. 

Lahan terasering itu menurut tuturan warga akan ditanami pepohonan yang keras dan sanggup menahan longsor. 

"Kami tahunya begitu saja, akan ditanami pohon yang kuat. Juga ada bekas lapangan voli yang akan dibuat lapangan kembali untuk menghilangkan trauma warga sehingga warga bisa terhibur dengan aktivitas olahraga," kaota Yadi (37) warga setempat di Bojongkondang, Minggu (9/1/2022) sore. 

Yadi sendiri korban terdampak longsor. Namun rumahnya masih dinilai aman untuk ditempati sehingga dia sendiri tidak termasuk warga yang mesti direlokasi. 

"Tinggal di sini saja. Ketakuran sih ada, terutama takut hal-hal yang berbau mistis, tetapi sejauh ini aman-aman saja, cuman memang jadi lebih sepi daripada sebelum longsor," ujar Yadi. 

Menurut Yadi, lahan bekas longsor sendiri ditata oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang sekitar sebulan lalu. Penataan dilakukan seiring dengan pengaspalan jalan Cicabe-Sawah Dadap.

Longsor setahun lalu adalah kejadian mengerikan yang tidak pernah terjadi sebelumnya di Kecamatan Cimanggung. Sebanyak 40 orang tewas dan 25 lainnya selamat dari kejadian pasca hujan deras itu.

Tepat setahun peristiwa itu diperingati sebagian warga dan unsur Forkopimcam Cimanggung menggelar doa tahlil dan tabur bunga di mahkota longsor yang berada kompleks perumahan Satria Bumintara Gemilang (SBG).

Warga Sudah Jenuh

Halaman
123

Berita Terkini