Saefudin yang Turut Bantu Evakuasi Handi dan Salsabila Mengaku Kesal dan Ingin Menendang Pelaku

Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saefudin Juhri (52) saksi, yang membantu mengevakuasi Handi dan Salsabila korban kecelakaan di Nagreg, hingga akhirnya korban dibawa tiga pelaku.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Saefudin Juhri (52) mengaku kesal, ingin menendang pelaku, saat kembali bertemu dengan tersangka tabrak lari sadis di Nagreg ketika rekonstruksi.

Saefudin merupakan saksi kecelakaan di Nagreg, yang membantu mengevakuasi korban, hingga akhirnya korban dibawa tiga pelaku.

Menurut Saefudin, saat itu pelaku yang merupakan oknum TNI mengaku akan membawa korban ke rumah sakit, bahkan sempat menanyakan ambulan kepadanya.

"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolong lah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja," ujar Saefudin, saat ditemui setelah rekontruksi, tak jauh dengan tempat kejadian di Desa Ciaro, Kecamatan Nareg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Begini Kata Saksi Mata Soal Rekonstruksi Kecelakaan di Nagreg Yang Tewaskan Sejoli Handi & Salsabila

Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021). (Tribun Jabar)

Namun nyatanya korban, Salsabila (14) dan Handi (17), tak dibawa ke rumah sakit. Keduanya di temukan di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah di tempat yang berbeda. 

Korban Salsabila ditemukan di Cilacap dan Handi ditemukan di Banyumas, keduanya ditemukan sudah tak bernyawa.

Saefudin mengaku, tentu ia sangat ingat kepada wajah para pelaku.

"Inget pisan, soalna saat kejadian bareng ngangkat korban (sangat ingat karena saat kejadian mengangkat korban bersama), kejadiannya cukup lama, dan ternyata seperti itu kejadiannya," kata Saefudin.

Baca juga: 7 FAKTA Baru dari Reka Ulang Tabrak Lari Sadis di Nagreg, Cacian Warga hingga Aksi Kolonel P di TKP

Bukannya dibawa ke rumah sakit, tapi korban malah dibuang pelaku ke Sungai Serayu.

"Pas liat lagi tersangka, ya kesal saja, gereget ingin nendang. Tapi, gak bisa karena dilarang kan sama petugas," katanya.

Selain itu, kata Saefudin, kegiatannya juga menjadi terganggu karena harus bulak balik memberikan keterangan kepada yang berwenang.

"Saya kan kerja, memang tidak apa-apa, majikan mendukung saya untuk itu. Tapi kan gak enak, jadi sering bolos," katanya.

Dalam rekonstruksi tersebut, menurut Saefudin, sangat sesuai dengan kejadian. Bahkan baju yang dikenakannya saat rekontruksi, harus baju yang digunakan saat membantu korban.

"Ini saya juga terpaksa menggunakan baju ini lagi, padahal sudah gak mau pakai baju ini lagi, suka keinget-inget kejadian itu," ujarnya.

Saefudin pun, menunjukkan, di baju biru yang dikenakannya masih terdapat bercak darah.

"Ini, ini masih keliat bekas darah," katanya.

Memang terlihat ada bercak darah seperti noda di baju, yang dikenakannya, saat rekontruksi tersebut. 

Dok Warga Tampang pengendara mobil yang membawa korban kecelakaan di jalur Nagreg, korban dibawa dan ditemukan meninggal dunia di Sungai Serayu, Jawa Tengah.  (Dok. Warga)

Baca juga: Hanya 10 Menit Reka Adegan yang Diperagakan 3 Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari Sejoli di Nagreg

Berita Terkini