"Kami akhirnya bisa mengkonfrontir, tiga-tiganya bahkan dalam satu pemeriksaan. Dan memang yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal termasuk pembunuhan berencana ini adalah kolonel P," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Senin (1/1/2022).
Selain menjadi otak kajahatan membuang kedua korban ke Sungai Serayu di Jawa Tengah, sesuai fakta rekonstruksi terlihat apa saja yang dilakukan Kolonel P alias Kolonel Priyanto.
Pada adegan ketiga, tersangka 1 yang tak lain adalah Kolonel P dan tersangka 2 membawa korban Salsabila ke mobil dimasukkan ke jok tengah mobil, atau pintu kedua.
Lalu pada adegan keempat, korban laki laki dimasukkan ke bagian belakang mobil atau pintu belakang mobil oleh tersangka 1 dan 3, bersama saksi.
Sedangkan adegan kelima, ketiga tersangka termasuk Kolonel P pergi dan membawa kabur kedua korban menggunakan mobil Pather hitam.
Sementara untuk penampakannya sudah berbeda dengan penampakan saat hari kejadian, yang mana dia tertangkap kamera warga sedang mengangkat korban.
Baca juga: Hari Ini Penabrak Handi dan Salsabila Akan Jalani Rekonstruksi di Nagreg
Pada rekontruksi itu, rambutnya sudah tidak cepak dan tampak sudah botak. Ironisnya lagi, dia dalam kondisi tangan diborgol. Saat berjalan pun, tangannya diapit dua polisi militer.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, menerangkan, jika rekonstruksi di Nagreg hari ini berlangsung lama, maka rekonstruksi di Jembatan Sungai Serayu akan dilakukan besok, Selasa (4/1/2022).
"Kalau rencana hari Senin rekonstruksi di Nagreg-nya agak lama, untuk rekonstruksi di jembatan Sungai Serayu dilakukan hari Selasa," kata Andika dilansir Kompas.com, Senin (3/1/2022).
Lebih lanjut Andika mengatakan bahwa pemberkasan kasus ini akan segera selesai. Pasalnya pihak penyidik akan segera melimpahkan pemberkasan kepada Oditur Militer pada Kamis (6/1/2022).
"Kita semua sudah merencanakan pemberkasan dari penyidik sudah akan selesai, hari Kamis (6/1/2022) untuk dlimpahkan ke Oditur," imbuhnya.
6. Ayah Salsabila Ungkap Kekesalan
Saat digelarnya rekontruksi tabrak lari di Nagreg, yang melibatkan tiga oknum TNI, ayah Salsabila (14), Jajang (47) mengaku perasaannya tak jelas.
Hal tersebut diungkapkan Jajang, setelah digelarnya rekontruksi dengan diperagakan langsung oleh ketiga tersangka di TKP, yang berada di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2022).
"Pas rekontruksi, saya mah, teu puguh rarasaan teu puguh cicing (perasan tak jelas dan tak bisa diam)," ujar Jajang, setelah menyaksikan langsung rekontruksi.
Baca juga: Status Pandemi Covid-19 di Indonesia Diperpanjang, Ini Kata Bupati Majalengka
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Salsabila dan temannya Handi Saputra (17) menjadi korban tabrak lari.
Kedua korban sempat hilang, dibawa oleh pelaku yang mengaku akan membawa korban ke rumah sakit, namun nyatanya korban ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah, dengan kondisi tak bernyawa.
Jajang mengaku, terkait kejadian yang menimpa anaknya, pihaknya sudah menyerahkannya kepada pihak berwajib.
"Kami sudah menerima apa adanya, biar jongjon anak saya di sana (supaya anaknya lega), kalau saya gak jongjon (tak lega), mau apa, da gak akan kembali lagi," kata Jajang, yang terlihat berkaca-kaca.
Jajang mengatakan, ketiga tersangka yang menabrak dan membuang jasad korban ke sungai, kelakuannya seperti setan.
"Gak punya hati nurani," tuturnya.
Setelah melihat rekontruksi, Jajang mengaku, sedikit lega.
"Ini kan terbuka, jadi enak," ujarnya.
Jajang mengatakan, saat rekontruksi sempat tidak boleh melihat dari jarak dekat, tapi akhirnya boleh karena keluarga.
"Mau lihat posisi anak saya, berada di mana, tadi juga lihat, dan mamahnya nangis," ucapnya.
7. Ibunda Salsabila menangis
Suryati (41), ibu dari Salsabila (14) korban tabrak lari di Nagreg tak berhenti meneteskan air matanya saat rekontruksi berlangsung, Senin (3/1/2022).
Saat berlangsungnya rekontruksi, Suryati, berada di samping kanan jalan di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, yang merupakan TKP tabrak lari dan digunakan untuk rekontruksi.
Dari awal rekontruksi Suryati, didampingi kerabatnya, yang terus menerus berusaha menenangkan Suryati.
Baca juga: Detik-detik Handi dan Salsa Korban Kasus Nagreg Dibawa ke Mobil, Kolonel Infanteri Priyanto Disoraki
Seperti yang telah diberitakan, kejadian tabrak lari di Nagreg tersebut, melibatkan tiga oknum anggota TNI. Pelaku bukannya membawa korban, Salsabila dan Handi Saputra (17) ke rumah sakit, tapi malah membuang korban ke Sungai Serayu di Jawa Tengah.
Suryati mengaku, setelah ketiga tersangka ditangkap dan dilakukan rekontruksi merasa lega.
"Setelah meihat rekontruksi, ya merasa lega saja," kata Suryati, saat ditemui setelah rekontruksi.
Suryati mengatakan, setelah melihat rekontruksi, terdapat rasa kesal tapi ada rasa kasihan juga kepada tersangka.
Baca juga: Habib Bahar Tiba di Polda Jabar Soal Dugaan Ujaran Kebencian: Saya Tak Pernah Mangkir dari Panggilan
"Ya ada kasihan juga udah gitu mah, melihat mukanya juga," kata Suryati, yang terlihat masih berkaca-kaca.
Suryati berharap, tersangka bisa dihukum dengan setimpal apa yang telah ia perbuat.
"Harapannya, ya bisa dihukum sesuai dengan undang-undang, dan pasal yang ada, saya serahkan saja kepada yang berwenang," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya,
Proses rekonstruksi tabrak lari sejoli di Nagreg hanya berlangsung sebentar sekitar 10 menit.
Ketiga oknum TNI hanya memperagakan reka adegan sebanyak 5 adegan saja.
Tiga pelaku tabrak lari dan pembuangan jasad sejoli Salsabila (14) dan Handi Saputra (17) di Nagreg dihadirkan dalam rekosntruksi, Senin (3/1/2023).
Ketiga pelaku tabrak lari itu yakni Kolonel P, Kopral Dua DA dan Koptu S.
Ketiga pelaku hadir dalam rekonstruksi yang digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut pantauan Tribunjabar.id Kolonel P, Kopral Dua DA dan Koptu S masing-masing mengenakan baju tahanan Polisi Militer berwarna kuning.
Selain itu mereka juga mengenakan masker mulut dengan kedua tangan diborgol.
Baca juga: Kolonel P Dicaci Maki dan Disoraki Warga Saat Reka Adegan di TKP Tabrak Lari Sejoli di Nagreg
Ketiganya mendapat pengawalan ketat dari anggota TNI khususnya personel Polisi Militer.
Reka adegan tabrak lari sadis di Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2023) menyita perhatian warga setempat.
Puluhan warga menyaksikan langsung reka adegan, tabrak lari yang dilakukan oleh tiga oknum TNI tersebut.
Seperti yang telah diberitakan, korban tabrak lari tersebut, Salsabila (14) dan Handi Saputra (17) ditemukan di Sungai Serayu.
Pada reka adegan petugas Polisi dan TNI, menerapkan batas bagi warga yang melihatnya saat reka adegan.
Selain itu, lalulintas di jalan tersebut ditutup sementara.
Pada saat reka adegan kedua korban diganti dengan dua boneka, yang tingginya hapir sama dengan manusia.
Sedangkan, ketiga tersangka langsung dihadirkan dalam reka adegan dengan memerankan perannya masing-massing.
Saat tersangka dikeluarkan dari mobil untuk memperagakan, teriakan warga langsung menyambutnya.
Cacian, makian, dan sumpah serapah bagi pelaku juga terdengar, namun hal tersebut berlangsung cepat
Reka adegan langsung dilanjutkan, dan kondisi saat reka adegan kondusif dari awal hingga akhir.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul FAKTA-FAKTA Baru dari Rekonstruksi Tabrak Lari di Nagreg, Cacian Warga hingga Adegan Salsa Ditarik