UPDATE Aktivitas Gunung Semeru dan Merapi Hari Selasa: Status Waspada dan Siaga, Semeru Banyak Gempa

Penulis: dedy herdiana
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Semeru meletus, Sabtu (4/12/2021).

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut adalah update status level gunung api, Gunung Semeru dan Gunung Merapi yang lebih tinggi level aktifnya, Selasa (7/12/2021).

Dikutip dari magma.vsi.esdm.go.id, Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur ini berstatus level II atau Waspada.

Sedangkan Gunung Merapi yang berlokasi di Jawa Tengah berlevel level III atau Siaga.

Untuk diketahui, urutan status level gunung api dari yang tertinggi hingga terendah ialah level IV ( Awas), level III ( Siaga), level II ( Waspada), dan level IV ( Normal).

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kerahkan Tambahan Alat Berat, Perkuat BNPB Tangani Gunung Semeru Meletus

Baca juga: Warga Kembali Temukan 2 Jenazah Anak-anak Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Semeru Erupsi

Gunung Semeru (Level II - Waspada)

Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru kembali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur sejauh 2,5 kilometer yang mengarah ke Besuk Kobokan.  (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Diketahui Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Erupsi Gunung Semeru ini mengakibatkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Masih dikutip dari sumber yang sama, pada Selasa (7/12/2021) pukul 06.00-12.00 WIB, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.

Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara dan timur laut.

Baca juga: Tipe-tipe Letusan Gunung Berapi, Ciri-ciri, dan Contohnya: Hawaian, Stromboli, hingga Vulkanian

Dalam kurun 6 jam, terjadi 2 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-28 mm, dan lama gempa 55-125 detik.

Selain itu terjadu 7 kali gempa Guguran dengan amplitudo 6-12 mm dan lama gempa 50-120 detik.

Terjadi 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-7 mm, dan lama gempa 75-85 detik.

Selain itu terjadi 3 kali Harmonik dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 45-140 detik.

Serta terjadi 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 20-21 mm, S-P 3-4 detik dan lama gempa 35 detik.

 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:

1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

2. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di G. Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).

Baca juga: Dokter Spesialis Bedah Plastik Dikirim ke Lumajang Bantu Korban Luka Bakar Erupsi Semeru

Gunung Merapi (Level III - Siaga)

Kondisi Gunung Merapi yang terpantau dari PGM Ngepos, Senin (30/8/2021). (Twitter BPPTKG)

Sementara itu Gunung Merapi saat ini berstatus siaga, lebih tinggi daripada status Gunung Semeru.

Gunung Merapi ditetapkan berstatus siaga sejak 5 November 2020 lalu.

Dalam pengamatan Selasa (7/12/2021) dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.

Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur.

Disebutkan dalam 6 jam 06.00 sampai 12.00 terjadi 33 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 23.5-173.5 detik.

Selain itu terjadu 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 23.5 detik.

 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan:

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021). (Tangkapan Layar Video/Twitter)

Baca juga: Jokowi Tinjau Jembatan Gladak Perak yang Putus Saat Letusan Semeru, Lumajang-Malang Harus Memutar



Berita Terkini