Mengenai potensi terjadinya tsunami setinggi delapan meter di kawasan Cilegon, Daryono meluruskan sejumlah informasi beredar yang menyatakan itu merupakan prediksi.
Menurutnya, pihak BMKG hanya memberi contoh bahwa Cilegon hanya daerah rawan, seperti daerah rawan lainnya.
“Kewajiban kita dalam memberikan pesan kewaspadaan menjelang Natal dan tahun baru. Sebetulnya kalau kita membandingkan potensi ketinggian tsunami di Cilegon ini justru lebih rendah daripada daerah lain ya, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera.”
Terkait fokus BMKG pada kawasan Selat Sunda, termasuk Cilegon, dia menuturkan bahwa di kawasan tersebut ada sumber gempa megathrust, yang disepakati oleh para ahli memiliki magnitudo tertarget hingga 8,7.
“Tidak hanya zona megathrust, tetapi di Selat Sunda ini juga terdapat sesar aktif dan juga tercatat gunung Anak Krakatau yang aktif, sehingga ini jadi perhatian kita," katanya.
Baca tanpa iklan