Kecelakaan Maut

Firasat Korban Selamat Kecelakaan Maut Tol Cipali KM 72 Sudah Ingatkan Ini Pada Sopir Minibus

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi mobil minibus usai tabrakan dengan truk di Kilometer 74 Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Rabu (22/9/2021)

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Seorang korban selamat kecelakaan maut di Tol Cipali KM 72 mengaku mengingatkan sang sopir terkait hal berbahaya.

Cerita korban selamat dalam isiden kecelakaan maut, Muhammad Raditia Putera (14), ini sangat menyentuh dan penuh ketegangan.

Muhammad Raditia Putera termasuk salah satu korban dalam insiden kecelakaan maut tersebut yang menumpang mobil minibus XL.

Ia berhasil keluar dan selamat setelah memecahkan kaca mobil.

Ketika ditemui Tribun di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta, Rabu (22/9/2021), Raditia mengatakan, ia keluar beberapa saat setelah kejadian.

Muhammad Raditia Putera, Korban Kecelakaan minibus maut di Kilometer 72 Tol Cipali Kabupaten Purwakarta, Rabu (22/9/2021). (TRIBUNJABAR.ID/IRVAN MAULANA)

Ia tak menyangka jika minibus yang ditumpanginya mengalami insiden tersebut.

Seperti sebuah firasat Raditia Putera sadar ban belakang minibus tersebut kempes, hingga akhirnya ban tersebut menjadi penyebabnya.

"Sejak awal saya sudah mengingatkan, ban belakang mobil itu memang terlihat kempes waktu masih di Yogyakarta," ujar Raditia.

Kondiri ban kendaraan tersebut memang kurang prima semenjak mereka tiba di Yogyakarta karta, rombongan keluarga asal Jakarta timur tersebut berangkat pada Kamis (16/9/2021) dari Jakarta untuk liburan di Yogyakarta.

Baca juga: Ban Pecah, Kecelakaan Maut Minibus Tabrak Truk Pun Terjadi di Tol Cipali, Empat Orang Meninggal

Setibanya di Yogyakarta pada Jumat (17/9/2021) mereka tak sempat istirahat, Jumat petang rombongan keluarga tersebut kembali ke Jakarta namun singgah beberapa hari di wilayah Bojonegara, Jawa tengah. Lalu mereka melanjutkan perjalanan pulang pada Selasa petang (21/9/2021).

"Kita berangkat dari Bojonegara itu Selasa Sore, saya lihat supir udah ngantuk, kita sempetin berhenti di rest area Tol Cipali hampir tengah malam," kata dia.

Selama beristirahat di rest area Raditia mengira mereka akan menginap istirahat disana, sebab melihat waktu yang sudah hampir dini hari, sang sopir tentu perlu istirahat.

"Pas di rest area, saya habis shalat balik lagi ke mobil sopir masih tidur, saya kira nginep disitu kasian sopirnya juga cape. Tapi malah lanjut jalan," imbuhnya.

Setelah melanjutkan perjalanan, Raditia mulai merasakan hal tidak menyenangkan saat melihat kondisi sopir mulai kelelahan menahan kantuk.

"Saya kebetulan duduk di seat dua, belakang sopir, jadi saya liat dia ngantuk gitu, sempet minta istirahat, kata saya mending telat pulang lanjut besok," katanya.

Baca juga: Cerita Tanjakan Maut Jalan Antar Desa Parung – Karanganyar di Kecamatan Darma Rawan Kecelakaan

Tak lama kemudian insiden nahas tersebut terjadi.

"Saya mulai ngerasain ban belakang itu emang kurang angin, mobil juga rasanya goyang. Gak lama setelah itu meledak, oleng ke kiri semua teriak, yang saya lihat terkahir di depan itu bak truck setelah itu saya gk liat apa-apa lagi," ujar Raditia.

Setelah beberapa saat ia kemudian tersadar dari pingsannya, lalu ia memanggil saudaranya yang lain dan merangkak naik ke jendela kedua.

"Kaca emamg udah pecah, saya naik untungnya badan gak kejepit, terus dobrak kaca keluar lewat kaca, terus saya tarik-tarikin sodara yang masih sadar di dalam," kata dia.

Ia tak sanggup menolongnya sendiri, lalu ia sempat meminta bantuan menyetop kendaraan di sekitar tol, namun tak ada yang berhenti.

"Setelah itu gak lama datang pak polisi, saya di ambilin tandu yang lain juga dikeluarin," ucapnya.

Bayi 8 Bulan Wafat

Cerita Ambar Prabowo (35) ayah sang bayi 8 bulan yang meninggal dalam kecelakaan maut minibus Tol Cipali KM 72 Kabupaten Purwakarta, pada Rabu (22/9/2021).

Ambar sangat terpukul telah kehilangan puteri kecil kesayangannya, ketika ditemui di kamar Jenazah RS Abdul Radjak Kabupaten Purwakarta, Ambar tak kuasa menahan tangis melihat jasad puterinya terbungkus kain kapan.

Ia tak ikut dalam rombongan keluarga tersebut karena ia masih kerja di Pabrik, perjalanan satu keluarga tersebut ternyata sudah direncanakan jauh-jauh hari.

"Niatnya kesana itu mau kondangan ke sodara, ada pernikahan di Purwodadi Jawa Tengah, setelah kondangan baru liburan ke Yogyakarta, awalnya justru saya niat ikut karena pas libur kerja, tapi ada pengunduran acara pernikahan karena PPKM. Jadi keberangkatan juga diundur," ujar Ambar kepada Tribun.

Kondisi mobil minibus usai tabrakan dengan truk di Kilometer 74 Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, Rabu (22/9/2021) (Tribun Jabar/ Irvan Maulana)

Jadwal pernikahan yang seharusnya bulan Juni diundur menjadi September, Ambar pun tak bisa ikut karena tak kebagian jadwal libur kerja.

"Yang ikut itu cuma istri saya sma anak yang paling kecil, sopirnya itu mertua saya," kata dibģa.

Ambar mengizinkan sang istri ikut dengan syarat membawa bayinya, karena ia yang tinggal dirumah harus kerja tak mungkin mengurusi istri.

"Saya bolehin ikut asal sama anak, soalnya saya dirumah kerja gak mungkin ngurus bayi. Svmingkatnya mereka berangkat hari kamis, dan kita selalu kontekan selama perjalanan," katanya.

Ia bersama anak sulungnya tinggal dirumah, sesekali ia melakukan panggilan video call bersama sang istri dan puteri kecilnya bayi 8 bulan.

Baca juga: Cerita Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Pecahkan Kaca Teriak Minta Tolong Tak Ada Yang Berhenti

"Tiap waktu juga wa an, kadang video call, saya dapat kabar terakhir itu hari Rabu dini hari sekitar jam 3," kata dia.

"Semalam itu saya masih video call pas di rest area, istri bilang katanya 100 Kilometer lagi sampe, berati udah deket perkiraan saya paginya juga sampe dirumah," imbuhnya.

Beselang 1 jam kemudian, kabar buruk diterima Ambar.

"Pas subuh itu saya dapat kabar dari Polisi kalo mobil keluarga saya kecelakaan, waktu itu saya belum tau kondisi keluarga saya gimana, saya juga gak tau anak saya meninggal," ujarnya.

"Pas saya sampe sini, saya temuin dulu istri yang diarawat di IGD, tapi belum sadar, saya tanyain anak saya. Kaget banget pas saya dibawa ke kamar mayat," kata Ambar.

Ambar mengatakan, posisi sang istri memang duduk di kursi paling depan disamping sopir yang merupakan mertuanya, karena bagian depan minibus tersebut hancur besar kemungkinan luka parah.

Baca juga: Ini Daftar Nama Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Ada Seorang Bayi, Semua Asal Jakarta dan Depok

"Kalau lihat gambar mobil memang ancur, perkiraan saya memang pasti luka parah. Tapi ternyata anak saya sama mertua saya meninggal," ujarnya sambil menahan tangis.

Kini keluarga Ambar tinggal bertiga setelah ditinggal puteri kesayangannya.

"Sekarang sama sama anak pertama, mudah-mudahan istri saya juga cepat sembuh, cepat sadar," ucapnya.

Berita Terkini